Langgam.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat hingga masyarakat dari berbagai komunitas turun membantu korban banjir bandang di Jorong Tanjuang Sawah, Nagari Padang Laweh Malalo, Kabupaten Tanah Datar.
Hari kedua pascabencana, Sabtu (18/1/2020), Direktur Mitigasi BNPB Medi Herlianto dan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit turun ke lokasi.
BNPB menyerahkan bantuan sebesar Rp250 juta, wagub menyerahkan bantuan berupa logistik. Selain itu, karyawan dan karyawati Emersia Hotel Batusangkar secara spontan menggalang dana dan kemudian menghantarkan bantuan berupa sembako. Selain itu masih banyak donatur yang lain.
Baca juga : Gempa atau Pembalakan Liar, Perlu Kajian Penyebab Rangkaian Banjir Bandang di Sumbar
Bantuan ini diterima Wakil Bupati Zuldafri Darma di Posko Penanggulangan Bencana Malalo yang turut didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Suhermen, Asisten Ekobang Edi Susanto,Kalaksa BPBD Thamrin dan Kepala Perangkat Daerah lainnya serta Camat Batipuh Selatan Heru Rachman.
Wakil Bupati Zuldafri Darma di kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, petugas dan relawan yang turut peduli. Telah memberi bantuan materi, tenaga dan semua hal untuk meringankan beban korban dan mempercepat pemulihan areal pasca bencana.
“Atas nama pemerintah daerah kami mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah menyumbangkan materi dan non materi," katanya, sebagaimana dilansir siaran pers Humas Pemkab Tanah Datar.
Menurutnya, semua pihak bersama-sama bahu membahu dari Jumat pagi, mengevakuasi korban hingga membersihkan akses jalan. Semoga ini menjadi amal jariyah bagi kita semua,” ujarnya.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir Malalo tersebut. Namun kerugian materi cukup besar. Rumah, kendaraan dan ternak menjadi sasaran air bah disertai batu-batu besar, kayu dan lumpur. Terlebih lagi rasa trauma masih menghantui warga sekitar.
Baca juga : Pemerintah Tetapkan Darurat Bencana Banjir Bandang Tanah Datar 7 Hari
Pemkab Tanah Datar mencatat, 1 luka ringan atas nama Kenzo (2 tahun), 6 bangunan rusak berat, 1 rusak sedang dan 3 rusak ringan serta 8 KK mengungsi.
Untuk penanganan pasca bencana banjir Malalo. wabup meminta seluruh perangkat daerah untuk membantu sesuai tugas dan fungsi masing-masing. “Alhamdulillah pemerintah daerah hingga ke kecamatan dan nagari koordinasi berjalan sangat baik. Saya minta langkah selanjutnya agar dibagi tugas yang jelas antar perangkat daerah dan melibatkan pihak-pihak lain, agar tidak satu pun yang tumpang tindih,” ujarnya.
Terkait potensi bencana susulan mengingat curah hujan yang masih tinggi, Wabup minta masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Bila hujan terjadi dengan durasi cukup lama, agar masyarakat di sekitar lokasi mengungi ke tempat yang aman.
“Sesuai saran BPNB, perlu dilakukan kajian secara keseluruhan melibatkan tim ahli terhadap lokasi bencana agar ke depan bisa diambil kebijakan yang tepat,” tuturnya.
Sementara Anggota DPRD Herman Sugiarto juga mengapresiasi koordinasi pemerintah daerah dengan berbagai instansi dalam penanganan bencana banjir Malalo.
“Tentunya ke depan kita punya harapan, tindak lanjut penanganan musibah terkelola dengan baik dan terselesaikan semua persoalan-persoalan tersebut,” katanya. (*/SS)