BNPB Kumpulkan Kepala Daerah Rawan Tsunami di Sumbar

BNPB Kumpulkan Kepala Daerah Rawan Tsunami di Sumbar

Suasana rakor BNPB dengan kepala daerah di Sumbar. (Foto: Rahmadi)

Langgam.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar rapat dengan Gubernur dan tujuh kepala daerah di Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (24/1/2019).

Pertemuan yang digelar di Auditorium Gubernuran itu membahas kordinasi tentang mitigasi dan penanganan bencana gempa dan tsunami di Provinsi Sumbar.

Rapat yang dihadiri oleh Gubernur Irwan Prayitno itu, antara lain dihadiri wali Kota Padang Mahyeldi, Wali Kota Pariaman Genius Umar, Bupati Pasaman Barat Syahiran, Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Kortanius dan Wakil Bupati Agam Trinda Farhan.

Sekretaris Utama BNPB Dody Ruswandi mengatakan, rapat tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan seluruh pihak serta masyarakat. Apa lagi beberapa waktu terakhir sering terjadi bencana seperti di NTB, Sulawesi dan Banten.

“Presiden meminta semua pihak termasuk masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana,” katanya.

Namun, ia mengimbau masyarakat untuk tidak takut. “Yang jelas, kita menyiapkan informasi yang berguna. Sehingga, kalau masyarakat sudah tahu, mereka juga mengerti harus melakukan apa saat bencana datang,” katanya.

Sumbar, menurutnya, bila dibandingkan daerah lain relatif lebih bagus dalam kesiapsiagaan bencana. “Namun masih ada masyarakat yang lupa, lengah dan tidak waspada apabila bencana datang,” ujarnya.

Dody juga berharap, media ikut serta terus mengingatkan masyarakat akan ancaman bencana alam.

Selama ini, menurutnya, upaya mitigasi oleh BPBD Sumbar sudah banyak berjalan. “Seperti membuat selter. Kemudian, secara non struktural seperti membuat kebijakan atau perda oleh pemerintah.

Namun, ke depan Dody ingin dalam membangun tidak hanya ada AMDAL, tetapi juga dilakukan penghitungan resiko dampak bencana.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat melakukan upaya mandiri dalam mencegah bencana, seperti menanam pohon-pohon di sepanjang pantai untuk mengurangi dampak tsunami.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan pemerintah sudah berusaha meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

“Kalau kesiapsigaan non fisik dalam arti sosialisasi, sudah tersebar luas. Melalui sekolah, perguruan tinggi dan perkantoran yang ada di zona merah dan terus berjalan walau jumlahnya berkurang,” kata Irwan.

Sedangkan kesiapsiagaan secara fisik menurut Irwan memang belum mencukupi. Seperti, selter khusus untuk tsunami. Menurutnya, sejak 2012 BNPB mendesain untuk 7 kabupaten kota namun terkendala dengan pendanaan.

Irwan juga meminta gedung-gedung pemerintahan memiliki selteR. Di Padang, seperti gedung kejaksaan, kepolisian, dan kantor gubernur. Ia juga meminta agar masyarakat yang mampu, juga membuat selter secara mandiri.

“Kita berharap agar masyarakat secara mandiri juga membuat selter di rumahnya sehingga bisa digunakan untuk keluarga dan orang sekitarnya,” kata Irwan. (Rahmadi

Baca Juga

Kementerian Lingkungan Hidup melakukan penyegelan beberapa lokasi pertambangan dan memasang plang pengawasan di Padang Pariaman usai banjir melanda kawasan tersebut.
WALHI Nilai Tambang Sirtu Gunung Sariak Ancaman Nyata bagi DAS Kuranji dan Keselamatan Warga Padang
Gubernur Sumbar Terima Bantuan Rp87,5 Juta dari BGN untuk Korban Bencana
Gubernur Sumbar Terima Bantuan Rp87,5 Juta dari BGN untuk Korban Bencana
Gubernur Mahyeldi Ajak Satgas Koperasi Merah Putih Teladani Nilai Perjuangan Bung Hatta
Gubernur Mahyeldi Ajak Satgas Koperasi Merah Putih Teladani Nilai Perjuangan Bung Hatta
Tim gabungan pencari korban banjir bandang atau galado masih terkendala dengan medan yang masih ditimbun lumpur yang cukup tinggi.
Data Terbaru BNPB: Jumlah Korban Meninggal Bencana Sumbar 261 Orang, 10 Ribu Mengungsi
BNPB Kejar Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana
BNPB Kejar Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana
Sekda Sumbar Lantik 119 Pejabat Administrator dan Pengawas
Sekda Sumbar Lantik 119 Pejabat Administrator dan Pengawas