BMKG: Pola Angin Indikasikan Puncak Musim Hujan

BMKG: Pola Angin Indikasikan Puncak Musim Hujan

Citra satelit BMKG. (Sumbe: bmkg.go.id)

Langgam.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan perlunya meningkatkan kesiagaan tentang kemungkinan puncak musim hujan pada Januari ini di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Sumatra Barat (Sumbar).

Deputi Bidang Meteorologi Mulyono R. Prabowo, dalam rilisya di situs resmi BMKG menyebutkan, adanya pusat tekanan rendah di Samudra Hindia Selatan Jawa.

Selain itu, adanya beberapa sirkulasi angin yang dapat membentuk pola konvergensi atau area pertemuan angin yang memanjang dari wilayah perairan barat Sumatera, Jawa hingga Laut Banda.

"Area pertemuan angin ini juga akan mendukung pertumbuhan awan hujan yang signifikan. Pola angin Baratan yang kuat mengindikasikan saat ini wilayah Indonesia memasuki puncak musim hujan," tulisnya.

Menurutnya, hal tersebut dapat menimbulkan potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang dalam periode 16 Januari hingga 22 Januari. Lokasinya, di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimanta, Sulawesi, Maluku serta Papua. Sumbar termasuk di dalamnya.

Di Sumatra, potensi gelombang laut tinggi 2,5 hingga 4 meter diperkirakan dapat terjadi di Perairan Barat Kepulauan Mentawai, Perairan Bengkulu Hingga Pulau Enggano, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung.

Karena itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan potensi bencana Hidrometeorologi. Yakni, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Untuk prakiraan cuaca pada Ahad (20/1/2019) di Sumbar, BMKG minta masyarakat mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hujan dapat disertai petir, kilat dan angin kencang pada pagi, siang dan malam hari di wilayah Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman dan Pesisir Selatan
.

Untuk malam hari hingga dini hari, potensi hujan sedang hingga lebat dapat terjadi di wilayah Kepulauann Mentawai, Pasaman Barat, Agam dan Padang Pariaman.(HM)

Baca Juga

Sebanyak 19 kali gempa terjadi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya selama periode 15-21 Maret 2024. Terdapat dua gempa dirasakan
Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Pesisir Selatan Sore Ini
Gempa M 4,4 di Batusangkar Akibat Aktivitas Sesar Sumatra Segmen Sumani
Gempa M 4,4 di Batusangkar Akibat Aktivitas Sesar Sumatra Segmen Sumani
Sebanyak 15 kali gempa bumi terjadi di wilayah Sumatra Barat selama periode 20-26 Oktober 2023. Dari 15 kali tersebut terdapat 1 kali gempa bumi yang dirasakan.
Periode 20-26 Oktober 2023: 15 Gempa Terjadi di Sumbar
Sebanyak 65 kali kejadian gempa bumi terjadi di Sumatra Barat (Sumbar) sepanjang Agustus 2023. Terdapat dua gempa
Sepanjang Agustus 2023, Sumbar Diguncang 65 Kali Gempa Bumi
Sumatra Barat khususnya daerah yang berada di pesisir pantai pada Kamis (13/07/2023) hingga Jumat (14/07/2023) diguyur hujan lebat. Hujan ini
Masuki Puncak Musim Kemarau, Mengapa Sumbar Dilanda Hujan Lebat?
BMKG Kelas II Minangkabau Padang Pariaman menyebut cuaca panas yang melanda Sumatra Barat adalah fenomena biasa. Katanya, fenomena ini
Penjelasan BMKG Terkait Cuaca Panas yang Melanda Sumbar