LANGGAM.ID-- BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang akan melanda wilayah Sumbar pada periode musim hujan menjelang akhir tahun. Curah hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan akan mengguyur Sumbar yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.
Koordinator Bidang atau Observasi BMKG BIM Padang, Yuda Nugraha mengatakan saat ini Sumbar sudah mulai memasuki bulan basah, sehingga intensitas hujan akan meningkat, bahkan dengan curah hujan yang tinggi.
Ia menjelaskan hasil dari kondisi atmosfer saat ini mengindikasikan adanya peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Sumatra Barat. Kemudian juga ada peningkatan massa uap air atau udara basah yang mempercepat pembentukan awan hujan.
Selain itu, Yuda menambahkan, pertemuan massa udara dan angin dari lautan yang berkumpul di wilayah pesisir barat Sumbar juga mendorong pembentukan awan-awan hujan ini. "Sekarang kita sudah mulai memasuki bulan basah atau musim penghujan. Puncaknya nanti sekitar bulan November dan Desember," ujar Yuda saat dihubungi.
Ia menyebutkan berdasarkan parameter tersebut beberapa daerah di Sumbar berpotensi akan terjadi peningkatan intensitas hujan dengan curah yang cukup tinggi serta dibarengi angin kencang. Seperti wilayah Padang, Agam, Pasaman, hingga Limapuluh Kota.
BMKG, sambung Yuda telah mengeluarkan pemberitahuan peringatan dini kepada pemerintah daerah untuk mewaspadai potensi bencana dari perkiraan cuaca ekstrem tersebut, mulai dari banjir, longsor serta galodo.
Ia juga mengajak masyarakat untuk berhati-hati saat berkegiatan di luar rumah akan potensi bencana lantaran kondisi cuaca saat ini. "Pemprov Sumatera Barat juga telah menetapkan siaga darurat bencana akibat cuaca ekstrem ini sampai di bulan Desember, untuk meningkat kesiapsiagaan bersama," katanya. (fx)