BMKG Ingatkan Warga Agar Waspada Banjir Bandang dan Longsor Usai Gempa Pasaman Barat

Berita Gempa Pasaman Barat terbaru dan terkini hari ini: Data BNPB terbaru, masih ada enam warga Pasaman terdampak gempa yang hilang.

Ilustrasi - Foto udara longsor usai gempa di Pasaman. (Foto: Reinaldi, BPBD Limapuluh Kota)

Berita Gempa Pasaman Barat terbaru dan terkini hari ini: Kini, banjir bandang hingga longsor menjadi ancaman terhadap warga usai gempa Pasaman Barat.

Langgam.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ingatkan warga agar waspada terhadap ancaman bencana Hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang dan longsor usai gempa magnitudo 6,2 yang diuapdate menjadi 6,1 di Pasaman Barat (Pasbar).

Kepala BMKG, Dwikorita Karniati mengatakan, yang perlu diwaspadai warga Pasaman dan Pasaman Barat saat ini, ancaman bencana Hidrometeorologi.

"Untuk gempa, InsyaAllah perkembangannya sudah jauh melandai. Artinya, gempa-gempa susulanm yang terjadi semakin melemah dan menuju kestabilan," ujar Dwikorita melalui keterangan tertulisnya, Senin (28/2/2022).

Yang perlu diwaspadai itu, sebut Dwikorita, adanya banjir, banjir bandang dan longsor, apalagi saat ini musim penghujan.

"Masyarakat yang tinggal di sepanjang aliaran sungai lereng Gunung Talamau harus lebih waspada dan siaga, karena potensi tersebut bisa sewaktu-waktu terjadi," ungkapnya.

Surevei BMKG, lanjut Dwikorita, teridentifikasi luapan banjir sedimen mencapai radius kurang lebih 200 meter dari tepi sungai.

"Maka, warga yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang aliran sungai yang mengalir dari lereng Gunung Talamau, diimbau untuk menghindari zona dalam radius 200 meter dari tepi sungai, apabila hujan turun di lereng gunung tersebut. Situasi ini diperkirakan akan berlangsung hingga Maret-April 2022," jelasnya.

Dwikorita menyebutkan, saat ini BMKG bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga terus melakukan upaya mitigasi, guna mereduksi dampak jika sewaktu-waktu bencana hidrometeorologi menerjang.

"Pencegahan dilakukan dengan terus memonitor cuaca dan intensitas hujan, serta BWS melakukan pengerukan sedimen lumpur atau material longsoran yang terjadi akibat gempa dan tersapu oleh hujan atau aliran sungai, dengan menggunakan alat berat, agar aliran air tidak meluap ke pemukiman warga," sebutnya.

Upaya pengerukan ini, kata Dwikorita, juga sekaligus untuk mencegah terbentuknya sumbatan material endapan longsoran pada lembah sungai.

"Sumbatan-sumbatan material tersebut sering terjadi akibat longsor saat gempa, dan akan berbahaya jika membendung aliran air hujan dan aliran sungai dari arah hulu. Pasalnya, bendung tersebut sewaktu-waktu dapat jebol jika air terus terakumulasi dan menekan, seiring dengan peningkatan curah hujan," paparnya.

BMKG, tambah Dwikorota, juga secara intensif untuk terus memonitoring cuaca dengan menggunakan radar cuaca, serta memberikan prakiraan dan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di area hulu sungai lereng Gunung Talamau.

Baca juga: Sebut Berpotensi Tsunami, BMKG Minta Sumbar Cek Jalur Evakuasi dan Shelter

"Kami juga melakukan identifikasi zona bahaya di sempadan sungai dan sempadan lereng," katanya.

Dapatkan update berita Gempa Pasaman Barat terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

BMKG mencatat selama periode 10-16 Januari 2025 terdapat 12 kali gempa bumi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan sekitarnya.
12 Gempa Terjadi di Sumbar Periode 10-16 Januari, Dua Kali Dirasakan
Perampokan Dramatis di Agen Brilink Dharmasraya: Penyanderaan, Luka Tembak, dan Uang Raib
Perampokan Dramatis di Agen Brilink Dharmasraya: Penyanderaan, Luka Tembak, dan Uang Raib
Setelah berkas acara pemeriksaan dinyatakan lengkap, Polda Sumbar melimpah tersangka dan barang bukti gadis penjual gorengan
In Dragon, Pembunuh dan Pemerkosa Gadis Penjual Gorengan Segera Disidang
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbar mencatat sebanyak 12 daerah di Sumatra Barat terpapar PMK
103 Kasus PMK Ditemukan pada 12 Daerah di Sumbar dari November 2024-12 Januari 2025
Sempat tertinggal 1-0 dari Borneo FC pada babak pertama putaran kedua Liga 1 BRI Indonesia, Semen Padang FC balas skor jadi 1-3.
Berhasil Comeback, Semen Padang FC Keluar Zona Degradasi Usai Hajar Borneo
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh Presiden RI, Prabowo Subianto telah berlangsung sejak 6 Januari 2025 lalu. Beberapa daerah di Sumbar
Belum Dilaksanakan, Program Makan Bergizi Gratis di Padang Tunggu Arahan Pusat