Langgam.id - Gempa bumi tektonik di wilayah Kabupaten Solok Selatan pada Kamis (28/2/2019) pagi termasuk gempa dangkal. Gempa yang semula dirilis BMKG berkekuatan 5,6 tersebut, setelah pemutakhiran analisis berkekuatan Mw= 5,3.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam siaran persnya menyebutkan, pusat gempa terletak pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 36 km arah timur laut Kota Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Sumaera Barat pada kedalaman 10 km.
Melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, menurutnya, ini adalah gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake). Gempa ini terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) tepatnya pada pertemuan segmen Suliti-Siulak. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar mendatar (Strike-Slip).
Berdasar informasi dari masyarakat, menurut BMKG, dampak gempabumi dirasakan di daerah Solok Selatan IV Modofied Mercalli Intensity (MMI), Padang III-IV MMI, Painan dan Padang Panjang II-III MMI, Payakumbuh 50 Kota II MMI, Kepahyang I MMI . Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Hingga pukul 06.45 WIB, hasil monitoring BMKG, belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (*/HM)