Berita Pasaman Barat - berita Sumbar terbaru dan terkini hari ini: Catatan Hamsuardi, 2.000 anak di Pasbar tak lanjutkan pendidikan ke SMP.
Langgam.id - Mutu pendidikan di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) masih tergolong sangat rendah. Bahkan, setiap tahun, diperkirakan 2.000 anak tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat.
Hal itu diungkapkan Bupati Pasbar, Hamsuardi saat audiensi bersama Dewan Pembina dan Staf Ahli Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) bidang pendidikan, di ruang balkon kantor Bupati Pasbar, Kamis (20/1/2022).
"Pendidikan kita, jika dihitung rangkingnya, masih berada rendah. Dulu kita diperingkat 17, sekarang kita berada pada posisi 12 dari 19 kabupaten/kota jika dilihat dari rapor Penjamin Mutu Pendidikan Sumbar. Adanya audiensi ini, mari bekerja keras dalam peningkatan mutu pendidikan di kabupaten kita ini," ujar Hamsuardi.
Bahkan, kata Hamsuardi, setiap tahunnya masih banyak anak-anak di Pasbar yang tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP, sehingga tidak mencukupi masa wajib belajar yang sudah ditentukan.
"Misalkan tahun lalu, UN SD lebih kurang 9.000 orang, namun pada UN di SMP menjadi 4.500. Menjadi pertanyaan bagi kita, kemana anak-anak yang 4.000-an lainnya, apakah sekolah ditempat lain atau tidak melanjutkan sekolah. Kita yakin, setiap tahun ada 2.000 anak yang tidak melanjutkan ke SMP. Jadi, masa belajarnya tidak mencapai wajib belajar," ungkapnya.
Hamsuardi mengaku, upaya secara nasional agar sekolah dan mutu pendidikan di Pasbar meningkat sudah dilakukan.
"Walaupun dengan keterbatasan sarana prasarana penunjang baik lokal, kursi, dan meja yang kurang memadai. Mengusulkan guru penggerak, mengadakan program seperti sekolah center, sekolah rujukan, hingga sekolah penggerak, kita terus upayakan yang terbaik," paparnya.
Adanya audiensi dengan APKASI soal pendidikan, Hamsuardi mengaku sangat berterimakasih.
Hamsuardi juga meminta agar APKSI memberikan saran dam dukungan untuk kemajuan pendidikan di Pabar.
"Atas nama Pemkab Pasbar, kami merasa bangga sekali atas kunjungan Dewan Pembina APKASI beserta staf ahli ini, mudah-mudahan kunjungan ini akan berdampak positif bagi Pasbar," ucapnya.
Sementara itu, Anggota Dewan Pembina APKASI, Sokhiatulo Laoli mengucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada mereka.
Sokhiatulo menjelaskan, APKASI merupakan asosiasi terbesar di jajaran pemerintah di Indonesia.
Bahkan, keanggotaan APKASI adalah seluruh pemerintah kabupaten, termasuk kabupaten yang baru dimekarkan.
"Sebanyak 416 pemerintah kabupaten di Indonesia aktif menjadi organisasi APKASI ini," ujarnya.
Hingga saat ini, lanjut Sokhiatulo, dari 250 audiensi terkait pendidikan yang telah dilakukan, sudah menghasilkan sejumlah rekomendasi.
Baca juga: Tahun Depan, Silek Bakal Masuk Kurikulum Pendidikan di Pasaman Barat
"APKASI mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan peningkatan kualitas SDM, khususnya bagi ASN dan guru di daerah. Audiensi juga menghasilkan beberapa rekomendasi lain, seperti kekurangan guru, pembangunan infrastruktur, sistem zonasi, dan penguatan pendidikan karakter," katanya.
—