Langgam.id - Bibit pohon pelindung untuk mengantisipasi tsunami yang ditanam di pinggir pantai banyak yang mati. Bibit pohon dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu ditanam di tujuh kabupaten dan kota di pesisir pantai Sumatra Barat (Sumbar).
BPBD Provinsi Sumatera Barat mengajak masyarakat untuk menjaga sejuta pohon yang telah ditanam tersebut. "Pohon yang ditanam berguna untuk mengurangi tingginya gelombang tsunami. sebab Sumatera Barat rawan gempa dan tsunami," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumbar Erman Rahman.
"BPBD telah mengupayakan perawatan dengan melakukan penyiraman sekali dua hari. saya selalu memantau bibit pohon yang ditanam itu, namun BPBD tidak bisa memantau pohon itu setiap hari. Karena banyak sekali gangguan, pohon ini terganggu perkembangannya bahkan ada yang mati. kondisi ini akan menjadi bahan evaluasi ke depan," katanya, sebagaimana dilansir BPBD di situs resmi Pemprov Sumbar, Jumat (27/12/2019).
Tujuh kabupaten dan kota yang ditanami bibit pohon tersebut, yakni Pesisir Selatan, Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Agam, Pasaman Barat dan Kepulauan Mentawai. Bibit yang ditanam adalah Cemara Udang, Pulai dan Akar Wangi.
Sellain karena aktivitas pengunjung atau wisatawan, diduga juga rusak karena adanya aktivitas pedagang dan nelayan. "Minimnya kepedulian masyrakat yang datang ke Pantai Padang, membuat pohon yang ditanam banyak yang mati," katanya.
Ia mengharapkan kerja sama dari berbagai pihak untuk menjaga pohon tersebut "Karena jumlah pohon yang ditanam banyak sekali, saya berharap agar ada kerjasama semua pihak untuk menjaga dan melindungi pohon penahan gelombang tsunami itu," katanya.
Ia berharap, tiga sampai lima tahun ke depan daerah pesisir pantai Sumatra Barat akan terlihat hijau. Hal ini diharapkan bisa meminimalisasi gelombang tsunami, bila terjadi. (*/SS)