Langgam.id – Bank Indonesia memproyeksikan ekonomi Sumatra Barat bisa tumbuh lebih baik tahun ini. BI memperkirakan ekonomi sumbar tumbuh 4,51 hingga 5,31 persen tahun ini.
“BI melihat ekonomi Sumbar bisa tumbuh antara 4,51 hingga 5,31 persen,” kata Kepala Perwakilan BI Sumbar Endang Kurnia Saputra, dikutip dari Infopublik, Minggu (17/3/2024).
Adapun, sepanjang tahun lalu, di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia dan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tetap tumbuh kuat, yakni untuk Indonesia mencapai 5,04 persen, sementara untuk Sumbar mencapai 4,62 persen.
Endang Kurnia Saputra ataau akrab disapa Adang menilai, dalam pandangan BI, angka 4,62 persen tersebut masih di bawah garis merah.
“Untuk Sumatera, pertumbuhan ekonomi Sumbar berada di peringkat 6 terbaik,” kata Adang.
Adang menilai, untuk Sumbar, daya saing beberapa sektor ekonomi masih sangat baik, namun kerjanya perlu lebih dioptimalkan
Untuk itu kata Adang, ada tiga hal yang bisa dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi Sumbar.
Yang pertama perlu meningkatkan Inter Linked antara sektor basic (pertanian) dengan sekitar yang mendukungnya, misalnya pertanian pangan bisa di hilirisasi
“BI melihat sektor yang bisa ditumbuhkan disini yakni industri CPO,” ucap Adang.
Selanjtunya, BI melihat yang bisa tumbuh menjadi Industri kecil dan menengah yang sangat baik, yakni industri tekstil.
Menurut Adang, industri tekstil nisa bersaing karena memiliki pasar yang cukup besar, industri garmen bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi Sumbar kedepan.
Hak yang ketiga yakni sektor produktif seperti pertanian bisa membuat multiply jauh lebih tinggi karena 80 persen masyarakat bekerja disektor pertanian.
Terakhir kata Adang Sumbar harus komit mendorong pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
BI Sumbar kata Adang komit membantu, karena ini sudah menjadi platform perjuangan di Sumbar dalam beberapa tahun terakhir.
“BI termasuk salah satu gang merekomendasikan adanya Visit Beautiful West Sumatra dengan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata,” katanya. (*/Fs)
