Langgam.id - Sekolah swasta harus memiliki keunggulan yang menjadi ciri khususnya dalam menarik minat peserta didik. Hal ini dilakukan agar sekolah swasta tetap bertahan di saat pemerintah memberlakukan sistem zonasi untuk masuk sekolah negeri.
Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP) Fitri Arsih mengatakan, penerimaan siswa dengan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi, menyebabkan penerimaan siswa baru di sekolah negeri berdasarkan jarak terdekat dari rumah ke sekolah.
"Hal ini berdampak cukup signifikan terhadap penerimaan di sekolah swasta. Sistem penerimaan melalui jalur PPDB menyebabkan minat wali murid menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta jauh menurun," katanya Sabtu (19/6/2021).
Menghadapi ini terangnya, sekolah swasta harus melakukan berbagai strategi pemasaran untuk menarik minat masyarakat dalam menyekolahkan anaknya di sekolah swasta. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kuota rombel (rombongan belajar) dari peserta didik baru agar terpenuhi.
Ia menjelaskan, sekolah swasta harus berinovasi dalam membranding sekolahnya untuk menarik siswa baru. Sekolah swasta harus punya keunggulan dan mempunyai penciri khusus seperti proses pembelajarannya, sarana dan prasarananya, hingga keterampilan yang diajarkan.
"Selain itu, sekolah swasta harus melakukan inovasi dan memperbaiki mindset tentang sekolahnya di tengah masyarakat," ujarnya.
Dia menjelaskan, saat sekolah sudah mempunyai kelebihan dan penciri khusus, mengakibatkan sekolah swasta tersebut menjadi berkualitas. Jika sekolah sudah berkualitas maka orang tua tidak akan segan menggelontorkan uang yang banyak demi proses pembelajaran anaknya.
"Besaran uang sekolah sesuai dengan proses, sarana keterampilan dan pengetahuan yang akan dimiliki siswa saat menempuh pendidikan di sekolah tersebut," ujarnya.
Untuk mempunyai kelebihan dan ciri khusus, Fitri menekankan sekolah swasta harus mempunyai ide-ide inovasi yang kreatif dan harus terus dikembangkan agar sekolah swasta bisa bersaing dengan sekolah negeri.
Manajemen sekolah swasta terangnya, harus dapat menjelaskan kepada calon wali murid tentang bidang ilmu yang menonjol di sekolah tersebut. Seperti olahraga, pendidikan agama atau sains dan teknologi yang membuat orang tua bangga ketika anaknya bersekolah di sekolah swasta tersebut.
"Dengan memanfaatkan media sosial yang terus berkembang saat ini, bisa menjadi media bagi sekolah swasta dalam membranding sekolahnya sehingga lebih baik," katanya.
Menurutnya, melalui media sosial, media cetak, dan media elektronik, dapat dimanfaatkan sekolah swasta menonjolkan sisi terbaik sekolahnya. Seperti mengorbitkan siswa-siswinya yang berprestasi dan menjelaskan prestasi dari alumni-alumninya.
"Selain ketua yayasan, kepala kepala sekolah harus bisa memanajemen semua unsur yang ada di sekolah swasta tersebut," katanya. (Rahmadi/yki)