Beredar Isu Pencari Lokan di Agam yang Hilang Diterkam Buaya, Begini Penjelasan BKSDA

Pencarian Pencari Lokan yang Hilang di Agam Dihentikan

Proses pencarian orang hilang di Batang Masang, Agam. (Foto: Dok. BPBD Agam)

Langgam.id - Pencari lokan yang hilang di aliran Sungai Batang Masang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar) masih belum ditemukan hingga memasuki hari kelima proses pencarian. Belakangan, berbagai kabar di kalangan masyarakat pun beredar bahwa korban bernama Zainal (35) itu hilang karena diterkam buaya.

Namun, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) belum bisa memastikan bahwa korban betul-betul hilang akibat diterkam buaya. Sebab, dari kronologi kejadian, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan korban dimakan satwa liar tersebut.

Menurut Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Kabupaten Agam, Ade Putra, ada beberapa sifat buaya kalau menerkam mangsanya di dalam air. Salah satunya, buaya akan akan membanting mangsanya beberapa kali ke dalam dan dasar air.

"Biasanya dibawa ke atas dulu, baru dibenamkan ke dalam air beberapa kali. Artinya ada riak di air. Sementara, dari keterangan kronologi saksi mata, mereka menyelam empat orang, dan satu tidak keluar. Air tidak beriak," ujar Ade saat dihubungi Langgam.id, Selasa (21/7/2020).

Kemudian, jelas Ade, sifat buaya biasanya membunuh tidak secara utuh. Buaya akan meninggalkan sisa-sisa bagian yang dimakannya. Hal ini juga tidak ditemukan dalam kejadian hilangnya pencarian lokan tersebut.

Baca Juga: Pria di Tiku Tak Kunjung Muncul Usai Menyelam Mencari Lokan, Pencarian Sudah 2 Hari

"Katakan buaya ini membunuh, tapi biasanya tidak utuh semuanya (dimakan). Pasti meninggalkan sisa karena sifatnya mengoyak. Kami bersama tim gabungan juga belum menemukan buaya besar di aliran sungai tersebut, hanya ukuran kecil, sekitar 50 centimeter," jelasnya.

Ade mengakui, aliran Sungai Batang Masang merupakan habitat satwa buaya muara. Masyarakat setempat juga telah mengetahui dan pihaknya gencar melakukan sosialisasi dan memasang pengumuman bahaya buaya.

"Selanjutnya memang ada cerita beredar ketika kejadian itu ada dua ekor buaya, tapi ini tidak dapat dibenarkan. Kalau buaya menyerang, pasti korban masih di mulut buaya. Tapi saksi tidak melihat hal itu," paparnya.

BKSDA, katanya, dalam proses pencarian ikut terlibat bersama tim gabungan yang terdiri dari Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR, TNI, Polri hingga masyarakat setempat. Proses pencarian juga menggunakan sonar atau pendeteksi gelombang suara berfrekuensi tinggi yang dipancarkan ke dasar air, alat itu milik BKSDA.

Baca Juga: Pencari Lokan di Agam Belum Ditemukan, Beredar Kabar Diterkam Buaya

Akan tetapi, kata Ade, dari upaya yang dilakukan, keberadaan korban belum juga ditemukan. Pencarian mengunakan sonar telah dilakukan sepanjang aliran sungai. "Kami tegaskan, isu beredar bahwa tim gabungan dihadang buaya besar itu tidak benar," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Syafrizal mengungkapkan, dalam proses pencarian juga melibatkan orang pintar atau dukun. Hal ini telah dilakukan sejak pencarian hari keempat.

Namun, kata Syafrizal, selama proses pencarian oleh orang pintar tersebut, tim gabungan yang terlibat diminta untuk tidak melakukan proses pencarian. Meskipun demikian, keputusan ini tetap dihargai dan personel gabungan tetap siaga di lokasi.

Diketahui sebelumnya, korban ketika itu diketahui mencari lokan bersama tiga rekannya Azri (20) dan Wahyu (15) dan Dani (18) pada Jumat (17/7/2020) sekitar pukul 12.00 WIB. Setiba di aliran sungai, mereka langsung masuk ke dalam air dan menyelam.

Baca Juga: Pencari Lokan di Agam Belum Ditemukan, Proses Pencarian Kini Libatkan “Orang Pintar”

Tiga rekannya usai menyelam telah kembali ke permukaan. Sementara korban tidak muncul-muncul dari dalam air. Rekan korban sempat menunggu dan memperhatikan sungai dengan seksama. Tapi tidak menemukan riak air sebagai tanda korban masih di dalam sungai. (Irwanda/ZE)

Baca Juga

Kamang Resort and Convention Dorong Pariwisata Agam Berdaya Saing
Kamang Resort and Convention Dorong Pariwisata Agam Berdaya Saing
Gempang bumi berkekuatan magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (12/12/2024) pukul 13.36 WIB.
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Agam
Bantuan Kementan senilai Rp10 miliar untuk ratusan hektare lahan pertanian di Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam
Bantuan Kementan Rp10 M Cair, Perbaikan Lahan Rusak di Bukik Batabuah Agam Mulai Dikerjakan
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Agam menggelar bazar pangan murah. Kegiatan ini untuk menstabilkan harga pangan dan menekan
Stabilkan Harga Pangan, Pemkab Agam Gelar Bazar Pangan Murah
Muhammadiyah Sumbar Bersatu Dukung Guspardi dan Yogi di Pilkada Agam
Muhammadiyah Sumbar Bersatu Dukung Guspardi dan Yogi di Pilkada Agam
KPU Agam melaksanakan pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Agam periode 2025-2030 pada Pilkada
Pilkada Agam: Guspardi–Yogi 1, Benni–Muhammad Iqbal 2, Andri–Martias 3, Irwan–Asra 4