Seorang ibu di Selandia Baru ini dapat banyak kecaman lantaran bawa balita berusia 4 tahun berburu.
Langgam.id - Seorang ibu di Raglan, Selandia Baru mendapat kecaman lantaran membagikan foto sang anak dengan beberapa hewan mati. Lantaran foto tersebut netizen yang menuduh wanita itu 'membesarkan seorang pembunuh' karena membawa putrinya saat berburu.
Mengutip dari The Sun pada Sabtu (31/72021) wanita itu diketahui bernama Jesica Murphy berusia 23 tahun. Wanita itu kerap membawa putrinya, Lyla yang masih balita berusia 4 tahun berburu.
Rutinitas itu berawal setelah ayah tirinya Brendan (40) mulai membawa Jesica untuk berburu yang biasa dia lakukan setiap minggunya. Lantaran hal itu, Jesica pun mulai suka ikut berburu bersama kakeknya Ray Crake (70).
Baca juga: Nekat Foto dengan Anak Beruang, Wanita Ini Diserang Induknya
”Saya mulai berburu pada usia empat tahun. Semuanya dimulai dengan ayah tiriku pergi menembak, jadi aku memohon untuk ikut. Saya akan sangat marah jika saya tertidur sebelum dia keluar, ”jelas Jesica.
Berburu akhirnya menjadi rutinitas mingguan yang selalu Jessica lakukan. Wanita itu sendiri mengaku mendapat kepuasan saat berhasil mendapatkan buruan.
“Saya suka perasaan yang diberikan semak-semak kepada saya. Setiap kali saya pergi ke bukit dengan anjing saya, itu mengatur ulang kesehatan mental saya, semua kekhawatiran, stres, dan kabut otak saya terangkat,” ungkapnya.
Rutinitas itu ternyata masih berlanjut hingga saat ini. Kini Jesica mewariskan hasrat berburunya pada sang anak, Lyla. Balita berusia 4 tahun itu suka menemani Jesica dalam perjalanan berburu menangkap rusa, burung murai, posum, dan kelinci.
“Saya biasa membawanya berkeliling dalam satu paket melalui semak-semak dan di sekitar perbukitan. Dia sekarang berusia empat tahun dan meskipun berburu babi bukanlah hal favoritnya saat ini karena jumlah berjalan yang dibutuhkan sedikit terlalu banyak untuk kaki kecilnya, dia benar-benar suka pergi menembak,” ungkap Jesica.
“Saya senang kita bisa mengajari dan menunjukkan padanya dari mana asal daging yang kita makan untuk makan malam. Mengetahui bahwa ketika dia tumbuh, dia akan tahu bagaimana menggunakan satwa liar kita dengan hormat sebagai sumber makanan untuk memberi makan dirinya sendiri dan orang lain di sekitarnya adalah perasaan yang sangat membanggakan,” tambahnya.
Hasil buruannya kerap Jesica bagikan di akun Instagram miliknya. Tak lupa wanita itu juga kerap berfoto bersama Lyla dan hasil buruan mereka.
Unggahan tersebut ternyata mendapat banyak sorotan netizen. Namun sebagian besar dari mereka justru memberikan kecaman pada wanita 23 tahun itu.
“Saya memulai Instagram saya untuk menyimpan gambar dari Instagram pribadi saya karena banyak teman saya tidak suka berburu. Orang-orang mengatakan betapa itu menginspirasi mereka untuk melihat foto-foto saya berburu, betapa mengagumkannya melihat pemburu wanita yang begitu bersemangat, dan betapa hebatnya saya sebagai panutan tidak hanya untuk putri saya, tetapi juga untuk generasi yang lebih muda,” tuturnya.
“Saya juga menerima banyak ancaman pembunuhan yang meminta saya untuk bunuh diri dengan berbagai cara yang mereka bisa atau memberi tahu saya bahwa saya seorang pembunuh dan hal-hal seperti 'Anda harus mandi dengan darah ibu Anda sendiri dan melihat apakah itu membuat Anda sakit',” sambungnya.
Sekitar ratusan komentar dan pesan kebencian banyak diterima Jesica dan putrinya. Wanita itu sendiri tidak tahu mengapa banyak orang yang justru tidak suka akan hal itu.
“Saya menerima ratusan dan ratusan komentar dan pesan kebencian tentang putri saya, memberi tahu saya bahwa dia akan menjadi pembunuh atau pembunuh ketika dia lebih tua dan bahwa saya telah mengacaukannya seumur hidup dan ini bukan cara membesarkan anak,” jelas Jesica.
Baca juga: Ingat Bayi Matahari di Teletubbies? Begini Penampilannya Setelah Dewasa
“Sungguh aneh cara orang berpikir bahwa mereka dapat menilai dan berbicara dengan orang lain dengan cara ini hanya karena gaya hidup kita dan karena kita memilih untuk mengambil daging dari hewan kita secara organik daripada makan daging dari hewan yang telah dikurung sepanjang hidupnya dan dipaksa,” sambungnya.
Meski mendapat banyak kecaman, Jesica memilih untuk tidak merespon komentar buruk pada dirinya dan sang anak. Bagi Jesica, mengajak anak-anak berburu bukan suatu hal yang salah. Cara ini justru dapat membatu sang anak dan orang lain tentang manfaat daging organik sambil mengajari mereka bagaimana menghormati alam.