Banyak Ubur-Ubur di Laut Pesisir Selatan, Tangkapan Ikan Nelayan Berkurang

Banyak Ubur-Ubur di Laut Pesisir Selatan, Tangkapan Ikan Nelayan Berkurang

Ubur-ubur penuhi Pantai Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan. (Foto: Irwanda)

Langgam.id - Segerombolan ubur-ubur memadati laut hingga terdampar di bibir pantai wilayah Kabupaten Pesisir Selatan. Fenomena munculnya hewan laut tidak bertulang ini ternyata telah terjadi sejak beberapa bulan yang lalu.

Dampak terparah akibat segerombolan ubur-ubur ini terjadi di bibir pantai Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan. Efeknya, masyarakat setempat yang mayoritas sebagai nelayan mengeluhkan tangkapan ikan jadi berkurang.

"Pengaruh kepada tangkapan ikan kami ya. Karena gini, ubur-ubur itu mengapung hingga terjerat perangkap ikan kami. Padahal mata pencarian kami di pantai ini ya melaut mencari ikan," ujar salah seorang nelayan, Jasman diwawancarai langgam.id di Sungai Pinang, Jumat (9/8/2019).

Jasman mengaku, biasanya para nelayan dapat menghasilkan tangkapan ikan hingga empat ember sekali melaut. Namun, sejak fenomena kemunculan ubur-ubur ini tangkapan ikan berkurang dan bahkan tidak ada sama sekali.

"Ya sekali melaut memang tidak menentu mendapatkan hasil. Paling banyak dapat empat ember tapi sekarang kadang enggak dapat. Jenis ikan yang didapatkan bermacam seperti ikan gabus, bada dan maco," kata dia.

Masyarakat dan nelayan setempat memang mengakui fenomena kemunculan ubur-ubur ini hal yang biasa karena selalu terjadi setiap tahunnya. Namun untuk tahun ini jumlah dan rentan waktu kemunculan ubur-ubur jauh lebih lama dari tahun-tahun sebelumnya. Diketahui, ubur-ubur muncul sejak bulan Mei 2019.

Bahkan selain berdampak kepada tangkapan ikan, munculnya ubur-ubur membuat masyarakat setempat harus lebih waspada untuk mengawasi anak-anak. Sebab, menurut masyarakat efek terkena ubur-ubur membuat badan menjadi gatal.

"Kami melarang anak kami mandi-mandi di laut. Karena efeknya itu badan bisa gatal-gatal dan memerah kalau kena, walaupun ubur-ubur itu sudah mati. Kalau kena paling obatnya dikasih air panas aja, air panas tawar," ungkap Jasma.

Ketua Anak Desa Sungai Pinang, David Andespin menambahkan, masyarakat di wilayahnya hanya bisa pasrah dengan kondisi kemunculan ubur-ubur tersebut. Ia mengaku masyarakat dan nelayan tidak bisa berbuat banyak.

"Ya kami biarkan saja lagi, enggak bisa berbuat apa-apa. Memang terdampak kepada tangkapan nelayan tentunya bakalan berefek kepada pariwisata ya," ujarnya.

David mengatakan, sejak kemunculan ubur-ubur wisatawan berkurang mengunjungi sepanjang pesisir laut Sungai Pinang. Ia tidak tahu sampai kapan kemunculan ubur-ubur ini terjadi.

"Kami hanya pasrah. Memang wisatawan berkurang mungkin pada takut karena ubur-ubur ini. Kan mungkin beracun," ujarnya.

Sementara itu, pantauan langgam.id di pantai Sungai Pinang, tampak bangkai ubur-ubur masih terdampar. Beberapa kapal nelayan terlihat tengah bersandar di tepian. Nelayan tengah sibuk dengan aktivitas mereka seperti memperbaiki pukat dan kapal.

Memang para nelayan saat langgam.id menghampiri tidak sedang melakukan aktivitas melaut untuk menangkap ikan. Karena menurut nelayan setempat di hari Jumat menjadi pantangan untuk melaut dan telah disepakati seluruh nelayan. (Irwanda/HM)

Baca Juga

Sejumlah Titik Jalan Terputus Akibat Banjir di Pesisir Selatan Sudah Bisa Dilalui
Sejumlah Titik Jalan Terputus Akibat Banjir di Pesisir Selatan Sudah Bisa Dilalui
Jalur lintas Padang-Painan lumpuh total akibat adanya longsor Kecamatan Koto XI Tarusan. Tidak itu saja, lintas Padang-Bengkulu sementara
Jalur Lintas Padang-Painan Lumpuh Total, Padang-Bengkulu Tak Bisa Dilalui
Sumbar Dikepung Bencana, BNPB: 3 Meninggal, 9 Orang Hilang di Pesisir Selatan
Sumbar Dikepung Bencana, BNPB: 3 Meninggal, 9 Orang Hilang di Pesisir Selatan
Pasar Lunang Menambah Keberadaan Pasar Tradisional di Pesisir Selatan
Pasar Lunang Menambah Keberadaan Pasar Tradisional di Pesisir Selatan
BRI Painan salurkan bibit di Pesisir Selatan
BRI Painan Salurkan 235 Bibit di Pesisir Selatan
Sulitnya Jemaat Kristiani Beribadah di Perkebunan Sawit Sumbar
Sulitnya Jemaat Kristiani Beribadah di Perkebunan Sawit Sumbar