Langgam.id - Banjir di Nagari Binjai Tapan, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat merusak dua jembatan dan satu tanggul. Kerusakan pada Rabu(25/11/2020) malam tersebut akibat tingginya curah hujan dalam dalam beberapa hari terakhir.
"Satu jembatan sepanjang 4 meter putus di jalan lingkar di Nagari Binjai Tapan, tapi warga bisa melewati jalan lain sekitar 200 meter dari jembatan yang putus," kata Camat Ranah Ampek Hulu Tapan, Mar Alamsyah saat dihubungi via telepon, Kamis(26/11/2020).
Selain itu, sebuah jembatan menuju lahan pertanian warga sepanjang 12 meter di Kampung Tengah juga mengalami kerusakan akibat banjir Rabu malam. Alam mengatakan, jembatan yang merupakan bantuan dari BPBD ini sudah mengalami kerusakan sejak tahun lalu dan hanya bisa dilewati oleh sepeda motor. Namun, karena hujan tadi malam, kerusakan jembatan makin parah dan hanya bisa dilalui pejalan kaki.
"Jembatan ini sejak September sudah turun anggaran perbaikannya dari BNPB pusat, didampingi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi dan Kabupaten, direncanakan dibangun Desember namun sampai saat ini masih belum ada perkembangan," tutur Alam.
Saat terjadi banjir, beberapa warga mengungsi ke rumah tetangga yang memiliki rumah di tanah yang lebih tinggi. Sementara itu, beberapa warga yang rumahnya terendam air dengan ketinggian di bawah lutut memilih tetap bertahan di rumah mereka hingga air surut.
Ia mengatakan saat ini, banjir sudah surut dan tidak ada luapan air. Namun warga diminta untuk tetap waspada karena tanggul air darurat di Nagari Binjai Tapan jebol kemarin malam dan luapan air merendam sekitar 100 rumah warga. Jika hujan turun kembali, dikhawatirkan air akan kembali meluap dan membanjiri rumah warga.
"Bantuan sudah ada dari beberapa organisasi, dan bank berupa bantuan makanan siap saji dan sudah dibagikan kepada warga terdampak banjir, saat ini warga diminta untuk tetap waspada," tutur Alam. (Farhan/SS)