Banjir Rendam 2 Kecamatan di Pesisir Selatan

Banjir Pesisir Selatan di Kecamatan Rahul

Banjir yang menggenangi daerah Rahul, Tapan, Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Foto. Dok. BPBD Pessel)

Langgam.id - Tingginya intensitas hujan di wilayah Pesisir Selatan, mengakibatkan dua kecamatan di daerah itu, yaitu Ranah Ampek Hulu (Rahul) Basa Ampek Balai (BAB), Tapan terendam banjir, Senin (20/01/2019).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, Herman Budiarto menyebutkan, banjir di daerah Tapan merupakan banjir langganan. "Lokasinya sama, ini memang sudah langganan banjir," ujarnya saat dihubungi Langgam.id via telepon, Selasa (21/1/2010).

Menurutnya, banjir yang merendam dua kecamatan tersebut, karena tidak teraturnya Daerah Aliran Sungai (DAS). Sehingga, saat hujan lebat, air dengan cepat naik ke pemukiman warga.

"Banjir itu diperkirakan terjadi pukul 16.30 WIB. Tapi, saat ini sudah surut," jelasnya.

Dikatakan Herman, di Rahul, Tapan banjir merendam dua nagari, yaitu Nagari Binjai Tapan dan Kampung Tengah Tapan. Sedangkan, di BAB Tapan, banjir sempat menggangu akses jalan Nasional Padang-Bengkulu, tepatnya di Kampung Alang Rambah, Nagari Tapan.

"Itu akibat sungai yang jebol, tapi syukur banjir tidak bertahan lama," ucapnya.

Sementara itu, Camat Rahul, Tapan, Alamsyah mengatakan, pagi ini aktivitas sudah kembali seperti biasa. Menurutnya, banjir mengenang sekitar lima jam, mulai pukul 17:00 WIB sampai pukul 22:00 WIB.

"Air sudah surut sejak pukul 22.00 WIB, pagi ini warga sudah mulai memberihkan rumahnya," ujar Alamsyah.

Banjir tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun membuat sawah pertanian warga sempat terendam.

Ketinggian banjir bervariasi, sekitar 50 centimeter dan tidak merendam semua rumah. Diperkirakan, kata Alamsyah, ada sekira 40 rumah warga yang terendam banjir.

"Paling ada yang pindah sebentar ke rumah tetangga, banjir ini memang biasa, sudah rutin, tapi kali ini memang agak besar, biasanya juga ada, tetapi tidak ada diekspose," jelasnya.

Menurut Alamsyah, banjir Pesisir Selatan khususnya di Kecamatan Rahul terjadi akibat runtuhnya tanggul penahan air sehingga air masuk langsung ke pemukiman warga. Runtuhnya tanggul tersebut karena banjir besar pada tahun 2018 lalu.

"Sampai sekarang tanggul tersebut belum diperbaiki," katanya.

(Rahmadi/ZE)

Tag:

Baca Juga

Pemko Padang berkomitmen penuh dan siap berkolaborasi dengan BWSS V untuk mewujudkan pembangunan infrastuktur strategis
Atasi Masalah Banjir di Padang, BWSS V Bakal Bangun Sistem Polder di Sungai Batang Kandis
Intensitas hujan yang tinggi pada Jumat (4/10/2024) menyebabkan banjir di beberapa wilayah di Sumatra Barat, terutama di Agam, Padang Pariaman
Banjir Terjang Tiga Kabupaten di Sumbar, Ratusan Warga Mengungsi
Selama dua hari berturut-turut, Kamis-Jumat (21/6/2024), Kota Padang dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
Terdampak Banjir, BPBD Padang Evakuasi 11 Warga di Dadok Tunggul Hitam
Sumur Resapan Air: Solusi Efektif untuk Konservasi Air Tanah
Sumur Resapan Air: Solusi Efektif untuk Konservasi Air Tanah
Ngarai Sianok Terancam Krisis Ekosistem dan Bencana Alam: Ahli Konservasi Tanah dan Air Usulkan Mitigasi Konkret
Ngarai Sianok Terancam Krisis Ekosistem dan Bencana Alam: Ahli Konservasi Tanah dan Air Usulkan Mitigasi Konkret
Banjir Ngarai Sianok Timbulkan Sejumlah Dampak
Banjir Ngarai Sianok Timbulkan Sejumlah Dampak