Bangkai Kapal Terbengkalai di Bungus, Ini Kata Kepala Pelabuhan

Bangkai Kapal Terbengkalai di Bungus, Ini Kata Kepala Pelabuhan

KM Inka Minna berbagai seri terbengkalai dan tak terurus di kawasan dermaga Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus. (foto: Irwanda/langgam.id)

Langgam.id - Sejumlah bangkai kapal motor (KM) Inka Mina terbengkalai dan tak terurus di kawasan dermaga Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Bangkai kapal itu nyaris tenggelam di tepian dermaga.

Kondisi banyaknya bangkai kapal ini merusak pemandangan di kawasan pelabuhan. Apalagi, keberadaan bangkai kapal tak jauh dari dermaga pelabuhan barang dan penumpang menuju Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumbar menyayangkan terjadinya pembiaran terhadap bangkai kapal. Menurut Walhi hal ini menandakan buruknya pengelolaan dari pihak pelabuhan.

Menanggapi hal itu, Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus, Soma Somantri, mengaku pihaknya telah berupaya memindahkan bangkai kapal. Sebelumnya, posisi bangkai kapal berada di bagian pelabuhan tengah.

"Kapal-kapal itu sejak Januari 2020 berada di kolom pelabuhan bagian tengah. Saya pikir takut mengganggu kapal lain, dipindahkan ke sisi kiri," kata Soma saat dihubungi langgam.id, Jumat (25/12/2020).

Baca juga: Walhi Sumbar: Pembiaran Bangkai Kapal Tanda Buruknya Pengelolaan di Pelabuhan Bungus

Bagian sisi kiri yang sekarang menjadi lokasi keberadaan bangkai kapal itu bernama dermaga tambat. Soma mengungkapkan, dermaga tambat adalah area khusus untuk pengikatan kapal.

"Di situlah kami atur sedemikian rupa (bangkai kapal). Sehingga kolom pelabuhan bagian tengah cukup untuk ruang gerak kapal (lain) yang ada," jelasnya.

Menurutnya, KM Inka Mina merupakan kewenangan dan milik para nelayan yang tergabung dalam kelompok usaha bersama. Nelayan itu tersebar di beberapa kabupaten dan kota.

"Kewenangan telah diserahkan ke kelompok usaha bersama, ada (nelayan) di Pesisir Selatan dan Pasaman. Kelompok ini juga tidak sanggup untuk mengelola atau memindahkan (bangkai kapal)," ujarnya.

Diakui Soma, untuk pengangkatan bangkai kapal membutuhkan biaya yang cukup besar. Pihaknya dalam persoalan itu tidak memiliki anggaran.

"Untuk melepas dan mengangkat kapal membutuhkan biaya besar dan kami belum punya anggaran. Tapi itu sebenarnya ada kewenangan di kelompok usaha bersama," tuturnya. (Irwanda/ABW)

Baca Juga

Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Pemko Padang Gelar Pelatihan Public Speaking, Perkuat Tenaga Pendamping UKM
Padang Kembali Gelar Pasar Siti Nurbaya
Padang Kembali Gelar Pasar Siti Nurbaya
Abrasi Kian Mendesak Pasir Jambak, Rumah dan Pondok Wisata Semakin Terancam
Abrasi Kian Mendesak Pasir Jambak, Rumah dan Pondok Wisata Semakin Terancam
Komandan Korem (Danrem) 032 Wirabraja, Brigjen TNI Rayen Obersyl
Prajurit Yonif 133/YS Padang Gugur Diserang KKB di Papua, Jenazah Tiba di Bandara Minangkabau Malam Ini
Balaikota Padang Kini Punya KPN Mart
Balaikota Padang Kini Punya KPN Mart
Pemko Padang menerima dana insentif fiskal kinerja tahun 2023 kategori penghapusan kemiskinan ekstrem dari pemerintah pusat Rp5,3 miliar
Padang Terima Insentif Fiskal Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Rp5,3 M