Babak Baru Kasus Pria Bawa Kabur Mahasiswi UNP di Pesisir Selatan

sabu ibu pesisir selatan

Ilustrasi wanita. [pixabay.com]

Langgam.id - Cerita tentang mahasiswi Universitas Negeri Padang (UNP) berinsial VR yang dibawa kabur oleh seorang pria di Pesisir Selatan belum usai. Kasus itu kini berlanjut pada dugaan penganiayaan.

VR menghilang bersama di pria berinisial C saat hendak berangkat Kuliah Kerja Nyata beberapa waktu lalu. Setelah sepekan menghilang, VR muncul di media sosial dan menyatakan dirinya sudah menikah dengan C di tengah pelarian itu.

Namun keluarga VR tidak begitu saja percaya. Keluarga yang sudah melaporkan C ke polisi menduga pernyataan VR itu disampaikan di bawah tekanan. Keluarga juga menuduh VR dihipnotis oleh C yang dituding sebagai dukun kampung.

Akhirnya pada Sabtu (24/7/2021) sekitar pukul 22.00 WIB kejadian baru terjadi. C datang ke rumah keluarga VR di Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan untuk mengantarkan VR ke rumahnya.

Baca Juga: Pria yang Bawa Kabur Mahasiswi UNP Kena Hajar Hingga Memar, Kini Lapor Polisi

Kedatangan C teryata disambut dengan amarah oleh orang-orang di rumah VR. Pria itu mendapatkan beberapa pukulan dan membuatnya mengalami luka-luka. Pria itu pun melapor ke polisi.

“Dia mengalami luka-luka, menjadi korban penganiayaan sehingga melapor," kata Kapolres Pesisir Selatan, AKBP Sri Wibowo dihubungi Langgam.id, Minggu (25/7/2021).

Sri Wibowo mengungkapkan, polisi telah mendapatkan nama-nama yang melakukan penganiayaan. Namun pihaknya akan mengklarifikasi terlebih dahulu.

“Untuk sementara (yang menganiaya) ada beberapa nama, tapi perlu kami klarifikasi dulu. Apakah keluarganya (mahasiswi) atau bukan, kami klarifikasi dulu,” tuturnya.

Laporan itu menandai babak baru perseteruan keluarga VR dengan C. Keduanya sudah sama-sama melapor ke polisi dengan tuduhan berbeda. C yang disebut sebagai dukun kampung itu tidak hanya menjadi terlapor, tapi juga sudah menjadi pelapor.

Sri Wibowo mengatakan akan menerima semua laporan pengaduan dari masyarakat, termasuk laporan dari C dan keluarga VR. Polisi berupaya menyelesaikan kasus ini dengan jalan kekeluargaan atau mediasi terlebih dahulu.

“Maunya mediasi, setiap permasalahan kami upayakan mediasi, ini awal. Bisa diselesaikan tingkat mediasi, kalau restorative justice, ya kita utamakan seperti itu,” kata Sri Wibowo dihubungi Langgam.id, Minggu (25/7/2021).

Namun, kata dia, jika cara mediasi tidak bisa ditempuh, maka pihaknya menindaklanjuti dengan penegakan hukum. Sampai saat ini, pria yang membawa mahasiswi masih menjalani pemeriksaan berita acara perkara (BAP) di mapolres.

“Kalau tidak bisa, bagaimana dibuat, hukum panglima tertinggi. Kalau tidak bisa diselesaikan dijalur kekeluargaan, ada rj (restorative justice), maka prosesnya ke tingkat penyidikan,” jelasnya. (Irwanda/ABW)

Baca Juga

Jalan Baru Pesisir Selatan-Solok Persingkat Waktu Tempuh Jadi Hanya 1,5 Jam
Jalan Baru Pesisir Selatan-Solok Persingkat Waktu Tempuh Jadi Hanya 1,5 Jam
Langgam.id - Meningkatnya jumlah penderita DBD di Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang membuat warga cemas.
Antisipasi DBD, Puskesmas Tanjung Makmur Lakukan Fogging di Kecamatan Silaut
Bendungan Irigasi Koto Kandis di Pesisir Selatan Mulai Diperbaiki
Bendungan Irigasi Koto Kandis di Pesisir Selatan Mulai Diperbaiki
Satuan Reserse Narkoba Polres Pesisir Selatan berhasil menangkap seorang residivis penyalahgunaan narkoba jenis sabu berinisial JRP (30).
Residivisi Narkoba Ditangkap Polres Pessel, 13 Paket Sabu Diamankan
Ketua KPU Pesisir Selatan, Aswandi mengungkapkan bahwa hanya dua pasangan bakal calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Pessel
KPU Pessel: Hanya 2 Paslon Bupati dan Wabup yang Konfirmasi Mendaftar di Pilkada 2024
Dinas Kesehatan Pesisir Selatan Lakukan RCA PIN Polio
Dinas Kesehatan Pesisir Selatan Lakukan RCA PIN Polio