ATBM Persingkat Waktu Tenun Pandai Sikek dari 40 Hingga 5 Hari

ATBM Persingkat Waktu Tenun Pandai Sikek dari 40 Hingga 5 Hari

Gubernur Sumbar Mahyeldi memperhatikan cara kerja ATBM di Pandai Sikek. (Foto: Biro Adpim Setdaprov Sumbar)

Langgam.id - Warga Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar, mengharapkan bantuan alat tenun bukan mesin (ATBM) dari Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). ATBM mempersingkat waktu tenun dari 40 hari hanya menjadi 5 hari saja.

Wali Nagari Pandai Sikek Armen mengatakan, bantuan pengadaan ATBM akan membuat semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam produksi tenun. "Sehingga perekonomian bisa bergerak dan kesejahteraan keluarga bisa tercapai," katanya.

Harapan itu ia sampaikan pada Gubernur Sumbar Mahyeldi yang mengunjungi Pandai Sikek pada Minggu (8/8/2021). "Songket pandai sikek tidak hanya terkenal di Sumatera Barat tetapi sudah go nasional bahkan internasional. Pasarnya sangat luas," katanya, sebagaimana dirilis akun resmi Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setdaprov Sumbar.

Baca Juga: Pengrajin Songket Pandai Sikek Butuh Bantuan Alat Tenun Bukan Mesin Modifikasi

Menurutnya, saat ini, generasi muda di nagari tersebut aktif memberikan pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga yang berminat menjadi pengrajin tenun.

Menjawab itu, gubernur mengatakan, akan mengupayakan bantuan peralatan ATBM untuk sentra tenun di Pandai Sikek dari dinas terkait. "Agar semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam produksi kain khas tersebut. Kita coba upayakan pada APBD Perubahan. Kalau tidak memungkinkan pada APBD 2022," kata Mahyeldi.

Menurutnya, inovasi masyarakat Pandai Sikek memodifikasi alat tenun manual menjadi ATBM berpengaruh signifikan pada produksi kain Songket khas daerah itu.

"Inovasi ini membuat waktu produksi Songket Pandai Sikek terpangkas dari awalnya 40 hari menjadi hanya lima hari. Inovasi seperti ini patut menjadi contoh bagi semua pihak untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat," kata gubernur.

Gubernur mengatakan berkat inovasi itu semakin banyak ibu-ibu rumah tangga yang berminat untuk membuat kain songket dengan menggunakan peralatan yang baru karena lebih efisien dari segi waktu.

Hal itu secara langsung telah memberikan peningkatan kesejahteraan keluarga karena satu kain songket dihargai cukup mahal. Ditambah lagi pasar untuk kerajinan itu terbuka lebar. (*/SS)

Baca Juga

Buka POGU 2024, Gubernur Sumbar Nilai Penting Tingkatkan Kompetensi Praktisi Obgyn
Buka POGU 2024, Gubernur Sumbar Nilai Penting Tingkatkan Kompetensi Praktisi Obgyn
Gubernur Sumbar Dampingi Wamendikdasmen Hadiri Pelantikan Kwartir Wilayah Hizbul Wathan Sumbar
Gubernur Sumbar Dampingi Wamendikdasmen Hadiri Pelantikan Kwartir Wilayah Hizbul Wathan Sumbar
Ditutup Hari Ini, 15.000 Pengunjung Diperkirakan Datangi Festival Pesona Minangkabau
Ditutup Hari Ini, 15.000 Pengunjung Diperkirakan Datangi Festival Pesona Minangkabau
Seluas 8,3 hektare (Ha) lahan pertanian pasca optimasi lahan di Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, sudah mulai ditanami warga.
8,3 Ha Lahan Pertanian Terdampak Bencana di Rambatan Tanah Datar Mulai Ditanami
Kukuhkan Pengurus S3, Gubernur Mahyeldi: Peran Ormas Sangat Penting bagi Pembangunan Daerah
Kukuhkan Pengurus S3, Gubernur Mahyeldi: Peran Ormas Sangat Penting bagi Pembangunan Daerah
Gubernur Sumbar Sambangi Google Indonesia Tawarkan Sejumlah Program Kolaboratif
Gubernur Sumbar Sambangi Google Indonesia Tawarkan Sejumlah Program Kolaboratif