Asam Urat: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Alami yang Efektif


Penulis:
Ns. Arif Rohman Mansur, S.Kep., M.Kep
Dosen Prodi S-1 Keperawatan, Universitas Andalas

Penyakit asam urat, atau yang dikenal sebagai gout, merupakan salah satu bentuk radang sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah. Kondisi ini menyebabkan penumpukan kristal di sekitar sendi, yang memicu nyeri hebat dan peradangan.

Meskipun sering kali diidentifikasi sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, asam urat bisa memengaruhi siapa saja, terutama mereka yang memiliki pola makan tinggi purin atau riwayat keluarga dengan kondisi serupa. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, dan strategi pengelolaan asam urat, mulai dari perubahan gaya hidup hingga terapi non-farmakologis.

Penyebab utama asam urat adalah tingginya kadar asam urat dalam darah. Asam urat adalah zat sisa yang dihasilkan tubuh dari pemecahan purin—senyawa yang ditemukan dalam beberapa makanan dan minuman. Dalam kondisi normal, asam urat larut dalam darah dan diekskresikan melalui urin.

Namun, ketika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau gagal mengeluarkannya dengan efisien, asam urat akan menumpuk dan membentuk kristal di persendian. Inilah yang menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan.

Makanan yang tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, dan beberapa jenis ikan, dapat meningkatkan risiko terjadinya asam urat. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang kaya akan purin berkontribusi pada peningkatan kadar asam urat (Tampubolon et al., 2022).

Oleh karena itu, salah satu langkah pertama dalam pengelolaan asam urat adalah mengatur pola makan. Menghindari makanan tinggi purin dapat membantu menurunkan risiko serangan asam urat yang parah.
Selain itu, asupan cairan yang cukup, terutama air putih, juga memainkan peran penting dalam mengurangi kadar asam urat. Minum air dalam jumlah yang cukup setiap hari membantu melarutkan asam urat dalam darah dan mempercepat pengeluarannya melalui urin.

Penelitian oleh Diantari dan Kusumastuti (2013) menemukan bahwa asupan cairan yang baik dapat menurunkan kadar asam urat pada wanita usia 50 hingga 60 tahun. Selain itu, vitamin C, kalsium, dan magnesium juga penting untuk menjaga keseimbangan kadar asam urat dalam tubuh (Atikah et al., 2020).

Di luar perubahan pola makan, terapi non-farmakologis seperti akupresur dan kompres jahe juga dapat membantu mengurangi rasa nyeri akibat asam urat. Kompres jahe, yang memiliki sifat anti-inflamasi, efektif dalam meredakan nyeri dan peradangan di area sendi (Bahtiar, 2023). Selain itu, olahraga rutin, terutama yang berfokus pada senam ergonomik, dapat membantu meningkatkan mobilitas sendi serta mengurangi risiko serangan asam urat yang berulang (Arisandy, 2023). Olahraga juga berkontribusi pada pengendalian berat badan, yang merupakan salah satu faktor risiko utama peningkatan kadar asam urat dalam darah (Sipayung, 2014).

Pengelolaan berat badan yang sehat juga penting dalam pengobatan asam urat. Obesitas sering kali dikaitkan dengan kadar asam urat yang tinggi, sehingga penurunan berat badan dapat menjadi strategi jangka panjang untuk mengurangi risiko serangan. Program diet yang seimbang, yang memperhatikan asupan nutrisi dan porsi yang tepat, dapat membantu pasien asam urat mencapai berat badan yang ideal dan menjaga kesehatan jangka panjang.

Tidak hanya perubahan gaya hidup dan pola makan, pengobatan asam urat juga membutuhkan edukasi yang baik kepada pasien. Penyuluhan kesehatan yang menekankan pada pentingnya diet rendah purin serta pengelolaan berat badan dapat membantu pasien memahami kondisi mereka dan mengambil langkah-langkah pencegahan. Pemantauan kadar asam urat secara berkala juga sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko, seperti riwayat keluarga atau usia lanjut (Perangin-angin et al., 2022).

Pengobatan herbal juga dapat menjadi terapi tambahan untuk asam urat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun mangga dan daun salam memiliki sifat anti-hiperurisemia, yang dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah (Nadhifah et al., 2021). Namun, terapi herbal harus digunakan dengan hati-hati dan selalu dalam pengawasan tenaga medis, untuk menghindari efek samping atau interaksi dengan obat lain.

Penutup

Secara keseluruhan, pengelolaan asam urat memerlukan pendekatan yang komprehensif, mulai dari perubahan gaya hidup, pengaturan pola makan, hingga terapi non-farmakologis dan herbal. Langkah-langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri dan peradangan, tetapi juga untuk mencegah komplikasi lebih lanjut, seperti kerusakan sendi permanen atau gout kronis.

Edukasi yang baik tentang pentingnya pola makan sehat, olahraga teratur, dan pemantauan kadar asam urat secara berkala merupakan kunci dalam menjaga kesehatan jangka panjang bagi penderita asam urat. Dengan demikian, individu yang menderita asam urat dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan bebas dari serangan yang mengganggu.

Daftar Rujukan
Tampubolon, C., Manurung, R., Silalahi, B., Siregar, S., & Dewi, R. (2022). Penyuluhan tentang asam urat kepada keluarga di Dusun II Desa Paku Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat (Ji-Somba), 2(1), 28-31. https://doi.org/10.52943/ji-somba.v2i1.1143
Atikah, H., Wahyuni, Y., & Novianti, A. (2020). Asupan magnesium, kalsium, purin, vitamin C, kafein dan kadar asam urat pada wanita menopause. Darussalam Nutrition Journal, 4(2), 104-112. https://doi.org/10.21111/dnj.v4i2.4049
Diantari, E., & Kusumastuti, A. (2013). Pengaruh asupan purin dan cairan terhadap kadar asam urat wanita usia 50-60 tahun di Kecamatan Gajah Mungkur, Semarang. Journal of Nutrition College, 2(1), 44-49. https://doi.org/10.14710/jnc.v2i1.2095
Rokhmah, A., Warsono, W., & Khoiriyah, K. (2023). Penerapan terapi kompres jahe (Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma) dan acupressure dalam menurunkan nyeri penderita asam urat. Holistic Nursing Care Approach, 3(1), 6-12. https://doi.org/10.26714/hnca.v3i1.10696
Rakhman, A., Purnawan, I., & Purwadi, A. (2015). Pengaruh terapi akupressure terhadap kadar asam urat darah pada lansia. Jurnal Skolastik Keperawatan, 1(2), 62-68. https://doi.org/10.35974/jsk.v1i2.86
Bahtiar, B. (2023). Penerapan kompres jahe merah terhadap tingkat nyeri pada lansia dengan gout arthritis. JNI, 2(1), 20-27. https://doi.org/10.61923/jni.v2i1.11
Arisandy, W. (2023). Edukasi dan senam ergonomik sebagai upaya mengontrol kadar asam urat pada lansia. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (Pkm), 6(6), 2569-2580. https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i6.9490
Toto, E. (2023). Penerapan terapi non-farmakologis mengurangi nyeri dan menurunkan kadar asam urat lansia gout arthritis. Ners Muda, 4(1), 13-20. https://doi.org/10.26714/nm.v4i1.11488
Sipayung, E. (2014). Hubungan obesitas dengan peningkatan asam urat pada remaja di sekolah menengah pertama. E-Clinic, 2(1), 1-8. https://doi.org/10.35790/ecl.2.1.2014.3858
Ngantung, E., Manampiring, A., & Bodhi, W. (2016). Profil kadar asam urat pada remaja obes di Kota Bitung. Jurnal E-Biomedik, 4(1), 10-18. https://doi.org/10.35790/ebm.4.1.2016.11055
Siregar, I., Handayani, I., Nasution, H., & Trisnayanti, T. (2023). Penyuluhan tentang asam urat pada lansia di Desa Sei Limbat Kabupaten Langkat. Jukeshum Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 1-6. https://doi.org/10.51771/jukeshum.v3i1.349
Sari, N., Warni, H., Kurniasari, S., Herlina, H., & Agata, A. (2022). Upaya pengendalian kadar asam urat pada lansia melalui deteksi dini dan penyuluhan kesehatan. Selaparang Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 6(4), 1666-1673. https://doi.org/10.31764/jpmb.v6i4.10948
Perangin-angin, I., Siringo-ringo, M., & Pasaribu, Y. (2022). Gambaran pengetahuan lansia tentang asam urat di Puskesmas Dalu Sepuluh Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2022. Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda, 8(2), 186-190. https://doi.org/10.52943/jikeperawatan.v8i2.1038
Nadhifah, G., Hidayati, N., & Suhendy, H. (2021). Aktivitas antihiperurisemia beberapa ekstrak daun mangga (Mangifera indica L.) var. cengkir terhadap tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi kalium oksonat. Pharmacoscript, 4(2), 175-184. https://doi.org/10.36423/pharmacoscript.v4i2.731
Nurhayati, I. (2024). Meta-analisis: Pengaruh daun salam terhadap penurunan asam urat pada lansia. Journal of Language and Health, 5(1), 181-188. https://doi.org/10.37287/jlh.v5i1.3291

Tag:

Baca Juga

Hapus Pungli, UPP Sumbar Dukung Keberadaan Mal Pelayanan Publik Padang Panjang
Hapus Pungli, UPP Sumbar Dukung Keberadaan Mal Pelayanan Publik Padang Panjang
HK Fungsikan Tol Padang-Sicincin Selama Libur Nataru, Ini Jadwalnya
HK Fungsikan Tol Padang-Sicincin Selama Libur Nataru, Ini Jadwalnya
Pemko Padang Tingkatkan Kesiapsiagaan Jelang Nataru
Pemko Padang Tingkatkan Kesiapsiagaan Jelang Nataru
Islam dan Barat dalam Perspektif Orientalisme Kontemporer
Islam dan Barat dalam Perspektif Orientalisme Kontemporer
Pemprov Sumbar Raih Penghargaan Terbaik Bidang Pelayanan Publik dari Kemendagri
Pemprov Sumbar Raih Penghargaan Terbaik Bidang Pelayanan Publik dari Kemendagri
Nagari adalah pembagian wilayah administratif, namun secara mendalam dapat diartikan sebagai institusi pemerintahan tradisional yang menjadi
Jejak Nagari: Evolusi Adat Minangkabau dalam Lanskap Kolonial