Langgam.id – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Sumatra Barat bersama Anggota DPRD Sumbar, Hidayat SS, menggelar malam puncak anugerah lomba video kreatif 2023 dengan tema 'Keberagaman dan Toleransi" pada Kamis (5/10/2023) malam.
Kegiatan yang didanai melalui dana Pokok Pikiran (Pokir) Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Sumbar itu menelurkan sejumlah pemenang pada berbagai kategori.
Pertama, piagam penghargaan diberikan kepada Gusti Bagus, juara 1 lomba video kreatif Dispora Sumbar "Keberagaman dan Bertoleransi" tahun 2023, dengan judul karya "Padang Kota Bertoleransi".
Kedua, piagam penghargaan diberikan kepada Alilyalum Lisanias Dilam, juara 2 lomba video kreatif Dispora Sumbar "Keberagaman dan Bertoleransi" tahun 2023, dengan judul karya "Sodara".
Berikutnya, piagam penghargaan diberikan kepada Dio Wahyudi Pratama, juara 3 lomba video kreatif Dispora Sumbar "Keberagaman dan Bertoleransi" tahun 2023, dengan judul karya "Selaras".
Dan terakhir piagam penghargaan diberikan kepada Muhammad Fathir Zhafran Fedora, juara favorit lomba video kreatif Dispora Sumbar "Keberagaman dan Bertoleransi" tahun 2023, dengan judul karya "Duduak Surang Basampik-sampik".
Kepala Dinas Pemuda dan Olaharaga Pemprov Sumbar, Maifrizon, mengapresiasi Langkah dari Hidayat, Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Komisi V. “Luar biasa beliau masih sempat membuat suatu gagasan, membuat suatu ide melalui dana pokok-pokok pikiran beliau, sehingga lahirlah pada malam ini yaitu lomba video kreatif,” kata Maifrizon saat memberikan sambutan dalam malam anugerah di ZHM Padang Kamis malam.
Jujur ia senang dan bangga bisa hadir dalam rangka membuat suatu kegiatan yang idenya ini muncul dari Hidayat selaku anggota DPRD.
“Beliau bercerita kepada kami, insyallah beliau akan menyelenggarakan kegiatan yaitu lomba video kreatif. Berangkat dari kerisauan beliau dan kita semua bagaimana hari ini tentang keberagaman dan bertoleransi. Cap-cap yang memang negatif untuk keberagaman dan bertoleransi di Sumatera barat hari ini akan dijawab oleh seluruh peserta yang mengikuti kegiatan lomba video ini,” ujarnya.
Maifrizon berharap mudah-mudahan lomba ini akan memberikan pengaruh dan arti yang sangat besar untuk pemuda pemuda di Sumbar yang hari ini masih perlu pembinaan dan bimbingan yang banyak.
“Saya pikir ini bukanlah kegiatan yang terakhir di tahun ini Insyaallah, Pak Hidayat tadi berbisik akan berkomitmen kegiatan ini akan jauh lebih besar sehingga memang waktu yang kita siapkan juga akan mencukupi untuk kegiatan-kegiatan yang memang sangat berdampak untuk generasi muda kita,” katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Sumbar, Hidayat, juga mengapresiasi Maifrizon, selaku Kepala Dispora Sumbar. Ia memahami Dispora sebagai mitra kerja di Komisi v, spiritnya tidak pernah habis, ampernya naik terus, pengalamannya luar biasa, pernah menjadi pejabat di Kementerian Pemuda dan Olahraga dan juga di Kepri. “Yang lebih saya bangga itu, Pak Maifrizon satu kampung dengan saya,” katanya.
Dikatakan Hidayat, kenapa ia mencoba mengangkat isu keberagaman dan toleransi? Ada dua hal yang memotivasi untuk menggagas kegiatan-kegiatan untuk bisa merekatkan toleransi, saling harga menghargai dan menghormati seluruh etnis dan agama yang ada di Sumatera Barat.
"Dari dua hal tersebut, yang pertama adalah ada survei lembaga yang namanya Setara Institut yang menancapkan beberapa tahun belakangan, Sumatera Barat termasuk daerah yang intoleran. Padahal fenomena sosial ekonomi budaya kita, berbaur sangat akrab dengan teman-teman yang mungkin berbeda keyakinan, suku, etnis dan ras,” katanya.
Hal itu Kata Hidayat yang memicunya sehingganya perlu ada upaya-upaya untuk menstimulus melalui program kegiatan dari pemerintah. Karena program pemerintah ini sifatnya adalah memfasilitasi dan melakukan pembinaan dalam melakukan konteks seperti itu.
“Saya terinspirasi oleh Lee Kwan yu, Perdana Menteri Pertama Singapura. Ada dua prinsip yang diterapkannya. Sebuah daerah negara yang kecil ketika itu pisah dan bergabung dengan Malaysia ketika persemakmuran 1957 dan merdekanya tahun 1965 dan Malaysia pada akhirnya melepaskan Singapura karena dianggap memberatkan beban negara karena miskinnya daerah tersebut. Namun kemudian, justru Singapura hari ini merupakan negara yang sangat stabil secara politik, ekonomi, sosial di dunia,” jelasnya.
Ada dua hal yang pertama adalah komitmen pemimpinnya untuk menerapkan prinsip-prinsip kebenaran, yang kedua, Lee Kwan yu membuat sebuah pemukiman yang mewajibkan beberapa etnis berada di kawasan tersebut, sehingga ada India, Tionghoa, Melayu. “Dengan komunitas tersebut mereka saling menghormati, saling memahami, yang kemudian timbul saling menghargai, saling tolong menolong walaupun dia berbeda keyakinan ataupun etnis,” ujarnya.
Ketua Pelaksana, Dewita Murni, menyebut lomba ini untuk meningkatkan kreativitas pemuda sehingga menjadi kader pemuda kreatif yang unggul dan berdaya saing baik ditingkat nasional maupun internasional.
Melalui lomba ini juga untuk memberikan wadah pada generasi untuk dapat menyalurkan bakat berkreasi dalam dunia digital. Memberikan ruang pada generasi muda khususnya untuk dapat menyalurkan penghargaan pada Bangsa dan Negara dengan membuat konten digital yang positif.
“Membentuk generasi penerus bangsa yang berkepribadian, berakhlak mulia, disiplin, terampil dan memiliki rasa cinta tanah air. Menyamakan persepsi pemuda akan pentingnya meningkatkan potensi dan kreativitas diri pemuda.
Menyiapkan pemuda yang mempunyai kreativitas dan potensi diri yang berwawasan nasional dan internasional,” katanya.
Memberdayakan pemuda agar memiliki peluang dan kesempatan serta mampu memilih dan menentukan peluang yang tepat untuk kehidupan masa depan. “Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak H. Hidayat, SS.,MH Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Sumatera Barat melalui dana pokok fikirannya dilaksanakan Kegiatan Lomba Video Kreatif 2023 dengan tema “Keberagaman dan Bertoleransi” ini bisa berjalan dengan sukses.
Dikatakan Dewi, lomba ini melalui beberapa tahapan yaitu, sosialisasi dari 1 - 31 Agustus 2023, pendaftaran dari 1 s.d 29 September 2023, penjurian, 2 Oktober 2023, dan puncaknya penyerahan penghargaan tanggal 5 Oktober 2023 bertempat di Hotel The ZHM Premiere Kota Padang.
“Peserta merupakan siswa/i tingkat Sekolah Menengah Atas/ sederajat atau pemuda usia 16-25 tahun, dengan status aktif dan ditandai dengan Kartu Tanda Pelajar, Katu Mahasiswa atau surat keterangan sekolah. Peserta membuat kelompok dengan maksimal anggota 5 orang. Semoga kegiatan ini tak hanya berakhir sampai di sini dan bisa berlanjut di tahun berikutnya, Amiinn,” tutupnya. (*/Fs)