Langgam.id - Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar, Andre Rosiade mengaku salut dengan komitmen Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar yang juga Ketua DPC Gerindra Bukittinggi terhadap umat dan ulama. Meski memiliki dana APBD terbatas, Pemko Bukittinggi masih tetap bisa mengutamakan anggaran pembangunan di bidang keagamaan di kota wisata itu.
“Meski APBD Kota Bukittinggi terbatas, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar yang juga Ketua DPC Gerindra Bukittinggi terus menunjukkan komitmen terhadap umat dan ulama. Dengan politik anggaran yang berpihak terhadap perkembangan dakwah Islam. Kami sangat mengapresiasi hal ini,” ujar Andre Rosiade, Kamis (20/10/2022).
Andre Rosiade menyebutkan, salah satu yang membuat Erman Safar terpilih 2020 karena program-programnya dianggap sangat pro-pengembangan dakwah. Tak heran, Erman Safar bisa menang telak atas Wali Kota incumbent dengan suara yang signifikan.
“Kami sebagai kader Gerindra tentu bangga dan berharap, ini juga menjadi contoh bagi kader Gerindra lainnya. Program keagamaan jangan sampai dilupakan, karena itu adalah amanah dari masyarakat yang memilih. Di Bukittinggi, Erman Safar bisa mengalokasikan Rp15,3 miliar untuk anggaran memperkuat program ke-Islaman,” ungkapnya.
Andre juga menyebutkan, sebagai anggota DPR RI, dia juga turut membantu dalam pembangunan masjid dan musala di Kota Bukittinggi. Beberapa bantuan juga telah dikucurkan, baik secara pribadi, ataupun PKBL (Program Kemitraan Berbasis Lingkungan) melalui mitranya di Komisi VI DPR. “Kami siap membantu apa yang bisa kami lakukan sebagai pribadi dan anggota DPR RI,” ucapnya.
Sebelumnya, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menyampaikan, untuk penguatan program keislaman, Pemko Bukittinggi pada tahun 2022 telah memberikan bantuan hibah sebesar Rp15,3 miliar. Tentunya ini dibagi untuk banyak sektor yang terdapat di kota itu.
Baca juga: Jumat Berkah Gagasan Andre Rosiade Sampai ke Muaro Paneh
“Rinciannya, untuk masjid Rp9,6 miliar, untuk musala Rp1,8 miliar, MDTA (Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah) Rp1,3 miliar, TPQ (Taman Pendidikan Quran) Rp905 juta, lembaga-lembaga keagaamaan Rp1,57 miliar dan pondok pesantren Rp100 juta. Tentunya ini belum termasuk anggaran-anggaran rutin untuk sekolah-sekolah dan lainnya yang masuk dalam APBD Kota Bukittinggi,” kata Erman Safar. (Advetorial)
—