Seorang pria 42 tahun di India alami kondisi langka yang sebabkan dirinya dapat tidur hingga 300 hari dalam setahun.
Langgam.id - Pada umumnya kebanyakan orang hanya akan tidur selama 7 hingga 8 jam per hari. Namun hal ini sedikit berbeda untuk seorang pria asal India satu ini. Pasalnya, pria 42 tahun itu dapat tidur selama 300 hari dalam setahun.
Dilansir dari Odditycentral.com Rabu (14/72021), pria bernama Purkharam itu tinggal di desa Bhadwa, Rajasthan, India. Kondisi langka yang dialami pria itu diduga disebabkan karena ‘HPA axis hypersomnia’. Hal itu dapat menyebabkan seseorang tidur dalam jangka waktu lama dan dapat berlangsung selama 25 hari.
Purkharam mengalami kondisi langka ini sejak 23 tahun yang lalu. Saat itu dia tidur kurang lebih 15 jam setiap kali. Namun kondisi tersebut semakin hari terus memburuk.
Pada 2015 lalu, pria itu mulai tidur hingga hitungan hari, bukan jam seperti orang pada umumnya. Pemilik toko kecil itu akan tidur setidaknya 7 hingga 8 hari pada suatu waktu.
Tidak berhenti di sana, keluarga Purkharam melihat kondisi pria itu semakin memburuk. Pasalnya, saat ini dia dapat tidur hingga 25 hari. Dalam setahun, tercatat Purkharam dapat tidur sampai 300 hari.
Lantaran kondisinya itu, Purkharam kini hanya dapat mengoperasikan toko miliknya hanya selama 5 hari dalam sebulan. Bahkan pria itu beberapa kali sampai tertidur saat sedang menjaga tokonya.
Hal yang membuat sulit, lantaran Purkharam sulit bagun jika dirinya tertidur. Keluarga Purkharam hanya bisa membawa pria itu pulang jika tertidur di toko. Bahkan untuk makan dan mandi, Purkharam akan dibantu oleh keluarganya saat dia tidur.
Baca juga: Dramatis, Detik-detik Petugas Evakuasi Turis Saat Kebakaran Hutan di Turki
Masyarakat Bhadwa sampai memberikan julukan Kumbhakaran untuk pria itu karena kondisinya tersebut. Kumbhakaran sendiri merupakan nama adik laki-laki Rahwana di Ramayana, yang diceritakan dapat tidur selama enam bulan dalam satu waktu.
Kepada Republic World, istri Purkharam, Lichmi Devi mengatakan bahwa sang suami biasanya bangun pada hari Minggu setelah tidur selama 12 hari berturut-turut. Biasanya hal pertama yang dilakukan pria itu adalah membuka tokonya.
Lantaran kondisinya itu, tidak ada yang tahu berapa lama Purkharam dapat mengoperasikan tokonya sebelum pria itu mengalami hipersomnia kembali. Pihak keluarga pun hanya bisa memantau saat Purkharam membuka tokonya untuk berjaga-jaga kalau pria itu kembali tidur.
Sejauh ini belum ada obat untuk menangani kondisi langka yang dialami Purkharam ini. Beberapa pengobatan yang telah pria itu lakukan selama bertahun-tahun ternyata memiliki efek samping. Pria itu kerap mengeluh seperti sakit kepala parah dan kelelahan.
Meski belum ada pengobatan yang pasti, namun pihak keluarga Purkharam yakin pria itu dapat pulih dari kondisi tersebut dan bisa menjalani kehidupan norman suatu saat nanti.