Langgam.id - Bripda Gilang Alvares, anggota Ditsamapta Polda Sumatera Barat (Sumbar) menjadi korban penganiayaan dari para pelaku tawuran saat hendak pulang ke rumahnya. Gilang saat itu bersama rekannya, Fathul.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (18/1/2025) dini hari di kawasan Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Dari kejadian tersebut, Gilang dan Fathul terkena sabetan senjata tajam.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, mengatakan dari peristiwa ini untuk korban anggota Polri terluka di bagian kepala hingga mengenai tengkorak. Saat ini sedang perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.
Kemudian, kata Gatot, untuk korban warga sipil terkena sabetan di bagian punggung.
"Korban satu anggota Polri, satu adalah masyarakat," kata Gatot saat konferensi pers di rumah dinasnya, Sabtu (18/1) malam.
Informasinya, kedua korban hendak pulang menuju rumah. Lalu, ditemukan para pelaku tawuran.
Keduanya mencoba melewati gerombolan pelaku tawuran. Namun dihadang dan terjadi aksi penganiayaan.
Gatot menjelaskan usai kejadian ini jajarannya melakukan penyelidikan. Alhasil, didapat identitas para pelaku tawuran.
"Tadi sore pukul 18.00 WIB, Polresta Padang berhasil mengungkap dugaan tawuran yang mengakibatkan ada dua orang korban melintas yang menjadi sasaran," ungkapnya.
Keempat pelaku, lanjut Gatot, memiliki peran masing-masing. Bahkan satu di antaranya masih di bawah umur.
"Keempat pelaku sudah diamankan pertama inisial EP, peran menghadang korban dan menyerang korban dengan senjata tajam jenis corbek. Ini melukai kepala korban mengenai tengkorak," bebernya.
"Kedua inisial DS, menyerang memukul korban dengan pelepah kelapa sebanyak dua kali. Kemudian yang ketiga inisial YA melempar batu. Terakhir YP, anak di bawah umur," sambung Gatot.
Kapolda Sumbar menjelaskan para pelaku terungkap berawal dari Instagram. Diketahui, kelompok tawuran ini memiliki akun Instagram.
"Pelaku ini terungkap setelah mengetahui akun Instagram (bernama) kelompok anak air KM22 Padang," ujar Gatot.
Dia menegaskan Polda Sumbar beserta jajaran serius menangani kasus tawuran dan balap liar ini. Karena sudah sangat meresahkan masyarakat.
"Dengan keseriusan ini kami mengharapkan dan meminta kepada seluruh stakeholder bahwa ini menjadi tanggung jawab kita semua. Oleh karena itu, ke depan akan kami evaluasi," kata dia.
"Karena ternyata pelaku masih ditemukan di bawah umur. Selanjutnya penyidik Polresta Padang akan melakukan penyidikan dan penyidikan. Ini tentunya akan dikembangkan kasus ini agar tidak ada korban berikutnya dan pelaku berikutnya," tambahnya.
Gatot menargetkan wilayah hukum yang dipimpinnya zero balap liar dan tawuran.
"Kami sangat serius, kami meminta seluruh stakeholder untuk sama-sama bahu membahu menyelesaikan permasalah tawuran dan balap liar. Target tawuran dan balap liar zero," pungkasnya. (Irwanda/Fs)