Aksi Protes Mahasiswa Papua ke Asrama: Unand Bukan Ponpes

Langgam.id - Mahasiswa Papua menyesalkan tindakan pembina asrama Universitas Andalas (Unand) yang menyuruh potong celana.

Aksi protes mahasiswa Papua ke Asrama Unand. [Foto: Irwanda/langgam.id]

Langgam.id - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Papua (Himapa) Sumatra Barat (Sumbar) menyesalkan tindakan pembina asrama Universitas Andalas (Unand) yang menyuruh potong celana mahasiswi karena langgar aturan. Pemotongan celana ini kemudian viral.

Kedua mahasiswi yang disuruh potong celana merupakan asal Papua dan Sumatra Utara. Viralnya video itu membuat mahasiswa asal Papua protes dan menggelar aksi demonstrasi di Asrama Unand, Selasa (1/11/2022).

Mereka membawa bermacam spanduk dan memasangkan ke pagar Asrama Unand. Salah satu spanduk itu bertuliskan "Unand bukan ponpes #stopdiskriminasi".

Selain itu juga terdapat spanduk pernyataan mahasiswa asal Papua bahwa mereka mengetuk keras tindakan intimidasi. "Kami mengutuk keras tindakan intimidasi dan diskriminasi serta intoleransi," begitu tulisan dalam spanduk.

Langgam.id - Mahasiswa Papua menyesalkan tindakan pembina asrama Universitas Andalas (Unand) yang menyuruh potong celana.

Aksi protes mahasiswa Papua ke Asrama Unand. [Foto: Irwanda/langgam.id]

Spanduk yang cukup besar dan panjang itu juga bertuliskan "minoritas bukan untuk ditindas". Tidak hanya membentangkan spanduk, mahasiswa asal Papua ini juga berorasi.

Mereka menyuarakan isi hati mereka dan menyayangkan peristiwa yang terjadi di Asrama Unand. "Tindakan ini harus dikutuk keras," sorak mahasiswa asal Papua tersebut.

Aksi mahasiswa ini cukup menjadi perhatian mahasiswa lain. Hal ini lantaran lokasi Asrama cukup dekat dengan kantin tempat mahasiswa berkumpul.

Hingga pukul 12.37 WIB, aksi mahasiswa asal Papua masih berlangsung.

Sebelumnya, Rektor Universitas Andalas (Unand) Prof. Yuliandri menyayangkan dugaan intimidasi pada penghuni asrama yang disuruh memotong celana.

"Tindakan demikian merupakan suatu perbuatan yang sangat kita sesalkan. Tidak dapat dibenarkan,” kata Yuliandri dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya, sanksi yang diberikan telah melenceng dari konsep pembinaan di asrama. Rektor mengaku telah memerintahkan Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan (WR I) bersama jajarannya, Direktur Kemahasiswaan, dan Kepala Asrama untuk mendalami kronologi tindakan yang diduga bermuatan intimidatif di Asrama Putri Universitas Andalas.

Baca juga: Pengakuan Mahasiswi yang Disuruh Potong Celana di Asrama Unand

“Unsur pimpinan sudah mengumpulkan mahasiswa senior (pembina asrama), mahasiswa yang menjadi korban serta mahasiswa senior yang pernah tinggal di asrama untuk dimintai penjelasan,” katanya.

Dapatkan update berita terbaru dan terkini hari ini dari Langgam.id. Mari bergabung di Grup Telegram Langgam.id News Update, caranya klik https://t.me/langgamid, kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga

Satreskrim Polresta Padang menangkap lima orang dalam kasus tawuran yang menyebabkan salah seorang pelajar meninggal dunia
Tawuran Maut di Padang, Polisi Tangkap Lima Orang, Empat Diantaranya Putus Sekolah
Semen Padang FC kalahi 1-2 dari PSBS Biak pada lanjutan Liga Super League 2025/2026 di Stadion Haji Agus Salim, Kamis sore (11/9/2025).
Semen Padang FC Takluk 1-2 dari PSBS Biak 
Penyerang Semen Padang FC, Ronaldo Kwateh saat sesi latihan. Foto: @ronaldokwateh7
Starting XI Semen Padang FC Lawan PSBS Biak, Menanti Debut Ronaldo
Semen Padang FC membidik tiga poin saat menjamu PSBS Biak akhir pekan ini.
Tekad Kabau Sirah Akhiri Catatan Buruk Lawan PSBS Biak
Manajemen Semen Padang FC saat konferensi pers jelang laga melawan PSBS Biak, Kamis (11/9/2025). Foto: Fajar H
Jamu PSBS Biak, Semen Padang Bidik Tiga Poin 
Sipora: Pulau Kecil, Beban (Bencana) Ekologis Besar
Sipora: Pulau Kecil, Beban (Bencana) Ekologis Besar