Langgam.id- Sebanyak 19 pemerintah kota dan kabupaten se-Sumatra Barat (Sumbar) masuk dalam replikasi inovasi pelayanan publik dengan lima inovasi yang bertujuan untuk mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik.
Ada lima inovasi yang akan direplikasi berdasarkan kebutuhan dan kondisi masing-masing daerah, diantaranya, Sistem Informasi Pariwisata dan Pengembangan Ekonomi Kreatif (SIP Banget) dari Kota Batu, Program Pelayanan Tak Boleh Berhenti Sekolah (Poltabes) dari Kota Palembang.
Serta Ayo Cegah Stunting (Ayo Ceting) dari Kota Padang, Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) milik Pemprov Jawa Barat, serta Sistem Informasi Jabatan Provinsi Riau (SI JABPRI) milik Pemprov Riau.
Inovasi tersebut sebelumnya telah mendapatkan predikat baik dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
“Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan inovasi ini berhasil diterapkan di Provinsi Sumatra Barat dengan melakukan modifikasi seperti yang telah direncanakan,” ungkap Deputi bidang Pelayanan Publik, Diah Natalisa dalam acara penandatanganan komitmen replikasi inovasi pelayanan publik bersama 19 pemerintah kota dan kabupaten se-Sumbar secara virtual, Senin (15/11) kemaren.
lanjut dia, dalam lima bulan terakhir semua pihak banyak mendiskusikan hal yang menjadi prioritas dalam agenda pembangunan daerah, khususnya di bidang pelayanan publik.
“Pada pendampingan replikasi tahun ini, kita banyak mendengar praktik baik dari daerah-daerah lain dan melakukan penyesuaian dengan apa yang menjadi kebutuhan Sumatra Barat,” jelas Diah.
"Semoga Pemprov Sumatra Barat bisa meningkatkan kualitas inovasi melalui kompetisi tingkat provinsi," harap dia.
Diketahui bahwa Sumbar menjadi daerah ketiga yang telah melakukan penandatanganan komitmen replikasi. Dua daerah sebelumnya adalah Pemprov Jawa Tengah pada 2 November serta Bangka Belitung pada 11 November lalu.
Lisa Septri Melina