Abaco Investasi Rp150 Triliun, Masih Urus Izin Lahan 20.000 Ha di Pasaman Barat

Investasi di Pasaman Barat

Kilang minyak (Foto: pixabay)

Langgam.id - Konsorsium Australia, Indonesia dan Kanada lewat PT Abaco Pacific Indonesia berencana menanamkan investasi sebesar Rp150 triliun untuk membangun kilang refinery atau pengolahan minyak bumi di Sumatra Barat.

Saat ini, perusahaan tersebut tengah mengurus izin untuk lahan yang digunakan di Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Pasaman Barat. Diperkirakan kebutuhan lahan untuk seluruh tahapan investasi itu mencapai 20.000 hektare (Ha).

"Prosesnya panjang, karena nilai investasinya sangat besar. Saat ini mereka sedang menyelesaikan perizinan untuk lahan. Karena kawasan hutan, jadi prosesnya di pusat juga panjang," kata Maswar Dedi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar, Rabu (24/6/2020).

Menurutnya, jika terwujud, maka kilang pemurnian minyak bumi di Air Bangis akan menjadi kilang terbesar di Indonesia, dan akan menyerap banyak tenaga kerja.

Ia mengatakan Abaco berminat investasi pembangunan kilang pengolahan minyak karena kebutuhan minyak dalam negeri sangat tinggi. Lokasi Air Bangis dipilih karena posisinya yang paling dekat untuk mendatangkan bahan baku minyak dari Timur Tengah.

Dedi mengungkapkan Abaco sudah mendapatkan restu pemerintah pusat untuk menanamkan modalnya di Sumatra Barat sejak 2018 lalu. Dan sampai saat ini, perseroan sudah menyelesaikan sejumlah dokumen perizinan untuk memulai investasi.

Adapun, untuk tahun ini, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan investasi yang masuk ke daerah itu baik dari penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp4,5 triliun.

"Meski di tengah wabah corona, kami optimis target investasi Rp4,5 triliun itu bisa tercapai di akhir tahun," kata Dedi.

Ia mengakui wabah Covid-19 cukup berpengaruh terhadap investasi di Sumbar, terutama sektor perhotelan dan jasa pariwisata yang terpuruk. Bahkan di triwulan I 2020, realisasi neraca investasi hanya mencapai 8,11 persen dari target atau hanya Rp383 miliar.

Baca juga : Meski di Tengah Pandemi Covid-19, Pemprov Sumbar Optimis Target Investasi Rp4,5 Triliun Tercapai

Kondisi itu, imbuhnya, disebabkan keterlambatan pelaporan investasi oleh perusahaan karena dampak Covid-19, di mana banyak perusahaan menerapkan kebijakan work from home, sehingga berpengaruh terhadap angka realisasi.

"Sekarang kondisinya sudah mulai membaik, kami yakin di triwulan II bisa menutupi kekurangan realisasi investasi di triwulan pertama. Sampai akhir tahun, kami yakin target investasi bakal tercapai," katanya. (HF)

Baca Juga

Permasalahan baru yang menimpa umat Islam yakni terkait daftar nama-nama ustadz kondang yang terdaftar dalam jaringan radikalisme.
Pergeseran Nilai Muhammadiyah Sumbar dalam Politik?
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumbar, Bayu Aryadhi mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi
BP2MI: Tidak Ada Pekerja Migran Indonesia dari Sumbar di Zona Konflik
Investasi Sejak Dini
Semester Pertama 2024, Pemko Padang Catat Investasi Tembus Rp2,02 Triliun
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
BNNP Sumbar Gagalkan Penyelundupan Setengah Ton Ganja di Kabupaten Pasaman 
Ahmad Hafidz
Nagari Creative Hub: Penggerak Ekonomi Masyarakat
Sebanyak 14 anggota DPR RI dan 4 anggota DPD RI terpilih asal Sumatra Barat untuk periode 2024-2029 telah dilantik pada 1 Oktober 2024
Harta Kekayaan Anggota DPR dan DPD Asal Sumbar: Mulyadi Terkaya, Cerint Iralloza Terendah