Langgam.id- Allah memberikan peluang di Bulan Ramadan untuk memperbanyak amal ibadah dari waktu ke waktu. Waktu yang habis tidak akan bisa kembali lagi dan orang yang menyia-nyiakan, tanpa melakukan nilai ibadah atau positif maka ia termasuk dengan orang yang merugi.
Waktu dalam islam disebut dengan umur, sehingga orang yang menyia-nyiakan waktu juga berarti adalah orang-orang yang menyia-nyiakan umur mereka selama di dunia.
Seperti yang disampaikan oleh Dr. Zulbadri, M. Ag dalam program ceramah ramadan yang digelar oleh Langgam.id bersama Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN IB Padang pada Sabtu, (17/04/2021).
"Orang yang menyia-nyiakan waktu tanpa ada nilai ibadah dan positif dari waktu tersebut, lalu waktu itu berlalu maka ia termasuk salah satu orang yang merugi," ujarnya.
Umur agar berkah, dinilai dari keimanannya. Bulan ramadan ini sangat banyak peluang untuk meningkatkan iman, salah satu diantaranya adalah salat berjamaah, tarawih, membaca alquran bersama-bersama, berkumpul dengan orang-orang yang rajin beribadah.
Rasulullah menyebutkan ada 3 kriteria orang-orang yang :
1. dengan melihatnya, kita ingat kepada allah
2. ketika dia bericara, ilmu kita bertambah
3. ketika dia beramal, kita teringat dengan akhirat
"Dari ketiga ciri-ciri tersebut akan kita temukan dalam tarawih, mendengar ceramah dan sebagainya sehingga kita ingat kepada Allah.
Peluang dalam ramadan ini sangatlah besar, sehingga umat muslim harus berusaha mendapatkan pahala sebesar-besarnya agar tidak menjadi orang yang merugi.
"Waktu kita adalah umur dan akan diminta pertanggung jawabannya. Kalau kita memanfaatkan sebaik-baiknya, kita akan bersama dengan orang-orang yang jujur dan Rasul," tutupnya. (Dina)