Langgam.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun 2021 akan mulai terjadi pada April 2021.
Musim kemarau akan mulai dialami di beberapa zona musim, yakni Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa. Sedangkan, 27,5% wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni 2021, meliputi sebagian Sumatera, Jawa, sebagian Kalimantan, sebagian Sulawesi, sebagian kecil Maluku, dan Papua.
“April sampai Mei 2021 merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau (masa pancaroba). Meski sejumlah daerah mulai memasuki musim kemarau, namun tidak serentak,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip dari situs resmi BMKG, Selasa (30/3/2021).
Baca juga: Penjelasan BMKG Soal Fenomena Hujan Es di Cingkariang Agam
Hasil pemantauan BMKG terhadap anomali iklim global menunjukkan kondisi La Nina diprediksi masih akan terus berlangsung hingga Mei 2021 dengan intensitas terus melemah. Pemantauan kondisi Indian Ocean Dipole Mode (IOD) diprediksi netral hingga September 2021.
Lebih lanjut, April hingga Mei merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. BMKG mengimbau untuk mewaspadai potensi hujan lebat dengan durasi singkat, angin kencang, puting beliung, atau hujan es yang biasa terjadi pada periode tersebut.(*Ela)