Langgam.id - Kebutuhan hewan kurban menyonsong perayaan Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah di Sumatra Barat (Sumbar) mencapai 40 ribu ekor sapi. Angka tersebut tidak jauh berbeda dibandingkan kebutuhan kurban di tahun 2018 lalu.
“Bisa juga berkurang dibandingkan tahun lalu. Soalnya, Idul Adha tahun ini bertepatan dengan tahun ajaran baru. Sehingga masyarakat terfokus pada biaya pendidikan anak," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar Erinaldi, Jumat (5/7/2019).
Untuk memenuhi kebutuhan sebanyak itu, sapi akan di suplay dari daerah Pesisir Selatan, Dharmasraya dan Solok Selatan dan daerah lainnya. Namun, jumlahnya diyakini tidak akan cukup dan harus mendatangkan sapi dari luar Sumbar.
“Ada juga sapi dari NTT yang menjadi daerah pusat pengembangan sapi. Kalau sapi kita jenis sapi Bali dari Pesisir, Dharmasraya, Solok Selatan dan beberapa daerah lain," jelasnya.
Untuk memastikan kesehatan sapi kurban, akan diturunkan tim dari kabupaten dan kota. Nantinya, sapi akan diberi tanda dari tim sebagai bentuk layak atau tidaknya untuk kurban.
"Diseleksi dulu, pengurus Masjid bisa membeli sapi yang sudah dilakukan tes kesehatan oleh tim nantinya," kata Erinaldi.
Pihaknya juga mengimbau agar panitia penyelenggara kurban tidak membeli sapi betina. Sebab, hal itu dilarang sejak lama dan berdampak hokum. Menyemblih sapi betina juga membuat laju produksi sapi semakin terhambat. (*/RC)