Langgam.id - Kunjungan Gubernur Sumbar ke luar negeri menuai kritik dari berbagai kalangan masyarakat dan media. Biro Humas Pemprov Sumbar kemudian mengeluarkan rilis atas kritik tersebut. Siaran pers itu kemudian juga ditanggapi pro dan kontra. (Baca: Pro Kontra Kunjungan Luar Negeri Gubernur Sumbar)
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) punya catatan rinci perjalanan ke luar negeri tersebut. Selain kunjungan ke Azerbaijan untuk menghadiri sidang komite warisan dunia (WHC) ke-43 UNESCO pada awal Juli 2019 ini, sebelumnya, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno sudah melakukan tiga kali kunjungan ke luar negeri.
Bila kunjungan ke Azerbaijan terkait diusulkannya tambang batu bara Ombilin, Sawahlunto sebagai warisan dunia UNESCO, tiga kunjungan lainnya berhubungan dengan investasi dan penanaman modal.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Maswar Dedi pada Rabu (3/7/2019) menyebutkan, terkait dengan Dinas PMPTSP, selama 2019 gubernur melakukan tiga kunjungan kerja. Yakni ke Jepang, Belanda dan Inggris.
Dalam kunjungan ke Jepang pada Maret 2019, menurutnya, tindak lanjutnya adalah dengan mengembangkan peternakan ayam dg kualitas ekspor ke Jepang. "Kemudian, peningkatan jumlah ekspor ikan tuna dan pengembangan teknologi penangkapan ikan tuna."
Sedangkan di Belanda, menurutnya, adanya minat dari investor untuk investasi di sektor energi baru terbarukan spt pembangkit listrik tenaga air atau PLTMH.
Sementara di Inggris, menurutnya, perusahaan Enersel Engine Company yang bergerak di sektor tertarik untuk mengembangkan renewable energi dengan pengolahan pembakaran bambu di Kabupaten Kepulauan Mentawai dan kabupaten/kota lainnya yang potensial di Sumbar.
Sebelumnya, pada 2018, dalam data Dinas PMPTSP, gubernur melakukan sembilan perjalanan luar negeri. Yakni ke Amerika Serikat, Jepang, Marokko, Rusia, Brunei, China, Australia, Roma, (Italia) dan Milan (Italia).
Dasar, kegiatan, minat investasi dan tindak lanjut seluruh perjalanan dinas tersebut, menurut Maswar Dedi, tercatat dengan rinci. Ia kemudian membagi catatan Dinas PMPTSP sebagai berikut:
1. Chicago 24-29 Maret 2018
Dasar kegiatan:
Surat KJRI Chicago, Amerika Serikat, Nomor 068/EKO/II/2018 tanggal 22 Februari 2018. Surat itu, perihal Undangan Breakfast Meeting dengan American Society of Travel Agents (ASTA), Chicago, 28 Maret 2018.
Kegiatan:
a. Business Opportunities in West Sumatra bertempat di Indonesian Cultural Centre, Chicago bersama KADIN Illinois, Amerika Serikat. Gubernur Sumatera Barat mempresentasikan potensi dan peluang investasi Sumatera Barat di bidang energi, pariwisata, kelautan dan perdagangan di depan KADIN Illinois.
Minat Investasi: F. Lee Simmons, Jr dari Bioenergy Corporation untuk sektor energi.
Tindak lanjut: Penyampaian data dan informasi kepada perusahaan mengenai potensi Sumbar di sektor energi ke perusahaan.
b. Pertemuan di Northern Illinois University didampingi oleh Konsul Jenderal RI Rosmalawati Chalid serta IIPC, BKPM RI di New York. Bertemu dengan pihak Northern Illinois University dan Center for Southeast Asian Studies di Illinois.
Minat Investasi: Kunjungan oleh Eric Jones, Direktur Pelaksana Harian, Pusat Kajian Asia Tenggara Universitas Northern Illinois padatanggal 16 Januari 2019.
Tindak lanjut: Kunjungan oleh Eric Jones, Direktur Pelaksana Harian, Pusat Kajian Asia Tenggara Universitas Northern Illinois pada 16 Januari 2019.
c. Kegiatan di IFANCA (Dewan Islam Amerika), Chicago, USA. IFANCA merupakan salah satu organisasi terkemuka di dunia untuk informasi halal. Salah satu layanan yang diberikan IFANCA kepada konsumen adalah sertifikasi halal pihak ketiga. Dalam kegiatan ini menjajaki industri makanan Sumbar untuk masuk ke pasar Amerika dengan sertifikat halal dari INFANCA.
Minat Investasi:
Usulan kegiatan pembuatan pabrik Randang dengan menggunakan bahan baku daging dari standar Amerika di Amerika.
Tindak Lanjut:
Pengiriman sample rendang dan produk-produk olahan tradisional Sumbar untuk kegiatan I heart Halal di Amerika. Rendang dan makanan lainnya ditawarkan kepada pengunjung oleh KJRI Chicago.
d. Breakfast Meeting dengan 35 agen travel Amerika Serikat. Gubernur memaparkan destinasi pariwisata di Sumatera Barat dan potensi lainnya.
Minat investasi:
America Society Travel Agent (ASTA) menjaring beberapa travel agent Amerika Serikat. Hal ini untuk membuka peluang kerja sama dengan travel agent di Sumbar dan minat investasi di bidang pariwisata. Beberapa travel agent yang berminat di antaranya Ricard Haymaker dari Viking Travel dan Joanne Gardner, CTC dari The Travel Specialist.
Tindak Lanjut:
Akan dilakukan Survey ASTA Midwest Chapter ke Sumbar yang rencananya dilaksanakan pada 2019 ini, ke Kawasan Mandeh dan Kep. Mentawai.
2. Jepang 26 April - 1 Mei 2018
Dasar kegiatan: Surat Be Indonesia Nomor 085/SK-KCK/12/2017 tanggal 18 Desember 2017. Perihal Permohonan Dukungan dan Partisipasi di Indonesia Weeks 2018 Nagoya ke-2 di Nagoya pada tanggal 26 April s/d 1 Mei 2018.
Kegiatan:
a. Business meeting dengan Sumitomo Corporation yang merupakan konsorsium dari PT Supreme Energy. Pertemuan ini membicarakan tentang investasi dibidang energi terbarukan yang berlangsung di Muaro Labuh, Solok Selatan.
Minat Investasi:
Pengembangan kegiatan energi terbarukan yang sudah beroperasi di Muaro Labuh. Serta penambahan investasi di sektor tersebut dengan menawarkan beberapa potensi energi di beberapa lokasi lain di Sumbar.
Tindak Lanjut:
Koordinasi intensif dalam rangka rencana pengembangan kegiatan perusahaan di sektor energy di lokasi lainnya.
b. Bussines meeting bersama pengusaha tuna Jepang. Jepang adalah salah satu tujuan ekspor ikan tuna dunia.
Minat Investasi:
Pada pertemuan ini pengusaha tuna Jepang meminta Sumbar mengekpor tuna lebih banyak ke Jepang. Mereka juga siap untuk memberikan metode dalam pengolahan tuna pasca-tangkap bagi nelayan kita. Saat ini di Sumbar, telah ada perusahaan yang memiliki teknologi pengolahan tuna di Teluk Bungus, Padang.
Tindak lanjut:
Peninjauan kembali potensi industri pengolahan oleh Kishi Group dalam Rangka Peninjauan Investasi di Sumbar. Kishi Group Jepang merupakan kelompok peneliti dan pengusaha yang fokus pada sintesis berbagai produk alami yang kompleks. Dikenal dengan karya yang terbuat dari neorotoksin, palitoxin, terodotoxin dan lain-lain.
3. Maroko 26 Juni - 1 Juli 2018
Dasar kegiatan: Surat undangan Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko merangkap Republik Islam Mauritania. surat Nomor 27/DB/III/2018 tanggal 16 Maret 2018 itu, undangan partisipasi pada Fez Economic Forum (FEF) 27-29 Juni 2017.
Kegiatan:
a. Business matching antara perusahaan Sumbar dengan pelaku usaha yang hadir pada kegiatan Fez- Meknes Economic Forum Tahun 2018. Kegiatan one on one Business Matching dilaksanakan pada 8 Juni 2018. Kegiatan ini mempertemukan 16 perusahaan lndonesia dari berbagai sektor dengan beberapa calon buyers/investor dari Maroko.
Minat Investasi:
Dipertemukan dengan para buyer dari Casablanca dan Maroko. Mereka ingin mengekspor kulit manis sebanyak 3 container dan bahan rempah lainnya dari Sumbar.
Tindak lanjut:
Konfirmasi buyer untuk permintaan ekspor bahan rempah tersebut.
b. Fes-Meknes Economic Forum 2018 di Meknes yang diselenggarakan oleh pemerintah Meknez. Kegiatan dihadiri oleh pengusaha beberapa negara. Dalam kesempatan ini, Sumbar menyampaikan potensi dan peluang investasi unggulan di beberapa sektor. Di antaranya; sektor pariwisata, energi, perikanan, pertambangan, industri hilir dan rempah-rempah.
Minat Investasi:
Peluang kerjasama industri dan perdagangan dari pengusaha Maroko.
Tindak lanjut:
Peluang kerja sama ini akan segera ditindak lanjuti melalui KBRI Indonesia di Maroko yang akan dikoordinasikan melalui Biro Kerjasama Pemprov. Sumbar. Diperkirakan tahun 2019, Sumbar akan mengekspor kopi, rempah rempah dan hasil industri lainnya ke Maroko.
4. Moscow 1-7 Agustus 2018
Dasar Kegiatan:
Surat Duta Besar Republik Indonesia di Moscow nomor 106/KM/DBS/II/2017 tanggal 3 Februari 2018. Surat itu undangan Partisipasi pada Festival Indonesia (FI) di Hermitage Garden, Mocsow, 4-6 Agustus 2018. Serta surat nomor 816/KM/DBS/VIII/2017 tanggal 31 Agustus 2017. Surat ini perihal Undangan Partisipasi Festival Indonesia (FI) ke-3 di Mocsow, Rusia 3-5 Agustus 2018.
Kegiatan
a. Sesi A, Plenary dan Diskusi Panel bertema Tourism and Infrastructure Development as Key Factor of Russia-Indonesia Cooperation: Prospects and Challenges. Sesi ini menghadirkan beberapa panelis: Gubernur Bangka Belitung, Gubernur Sumbar, Wakil Gubernur Aceh, Wakil Gubernur Jakarta, Deputy President of Russian Chamber of Commerce and Industri dan Vice Chairman of Vneheconom. Pada sesi pemaparan materi potensi dan peluang investasi Sumatera Barat disampaikan beberapa sektor unggulan Sumbar yang tersebar di seluruh kabupaten/kota. Potensi unggulan tersebut terdiri dari berbagai sektor terutama sektor pariwisata dan juga renewable energy, food dan beverage, perikanan dan beberapa sektor pertambangan dan perkebunan
Minat Investasi:
Pada pertemuan B2B, Sumbar dipertemukan dengan beberapa perusahaan dan pelaku usaha/investor. Di antaranya; Moscow Export Center, Perusahaan Rushydro, Perusahaan Seafood Line, Fresh Vale dan Geotek.
Tindak Lanjut:
1) Perusahaan geotek menawarkan kerja sama di bidang penanganan bencana alam. Perusahaan ini memiliki teknologi penanggulangan bencana seperti gempa bumi.
2) Rushydro yang bergerak disektor energi terutama mini hydro ingin mengetahui lebih lanjut mengenai potensi besar mini hidro di Sumbar. Dalam hal ini, Sumbar memiliki 45 lokasi mini hydro dengan petensi sebesar 383.8. MW.
3) Mr. Atul Upadhyay, Diretur Star Overseas Ltd, investor berminat di sektor energi, terutama Hydro Power yang berlokasi di Moscow, Rusia.
b. Forum bisnis dengan KADIN moskow (Moscow Chamber of Vommerce and Industry ) yang dipimpin oleh presiden CCI (Kadin Moscow) Mr. Vladimir M. Platonov dan Mr. Popov Alexander.
Minat Investasi:
KADIN Moscow tertarik untuk berinvestasi di sektor pengembangan karet.
Tindak lanjut:
Pemprov Sumbar akan menyiapkan lahan untuk pembangunan pabrik karet yang berlokasi di Kabupaten Sijunjung. Sijunjung merupakan salah satu daerah penghasil karet terbesar di Sumbar selain Kabupaten Dharmasraya.
5. Brunei Darussalam 28 Agustus - 3 September 2018
Dasar Kegiatan:
Surat dari Kedutaan Besar RI Bandar Seri Begawan Nomor 001/DB/IV/2018 tanggal 26 April 2018. surat itu, perihal undangan acara Resepsi Diplomatik dan Pameran Indonesia dalam rangka memperingati HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI di Brunei dan nomor 28/DB/VII/2018 tanggal 25 Juli 2018 perihal yang sama.
Kegiatan:
a. Business Meeting Program, Kegiatan Investment Opportunities in West Sumatera yang diselenggarakan KBRI di Brunei Darussalam. Dihadiri oleh calon investor Brunei Darussalam dan negara sekitar.
Minat Investasi:
Penawaran kerjasama dan alih teknologi dari peluang-peluang yang bisa diupayakan untuk kemajuan industri dan investasi di Sumatera oleh masing-masing perusahaan dan organisasi yang dikunjungi.
Tindak Lanjut:
Peninjauan kembali tawaran kerjasama dalam bidang industri, perdagangan dan investasi dari masing-masing hasil kunjungan tersebut yang dapat segera ditindaklanjuti. Salah satu upaya yang mendukung kegiatan tersebut adalah rencana pembukaan jalur maskapai penerbangan Padang-Brunei.
b. Kunjungan ke Riza Farming, yang merupakan Pengusaha peternakan ayam paling sukses di Brunei. Perusahaan Besmindo yang bergerak dibidang Oilfield Industrial dan Favrication workshop, perusahaan air minum "Sehat". Perusahaan ini juga dikelola oleh Putera Bangsa, bidang usaha yang bergerak di bidang perikanan khususnya udang dan juga Produk Seafood, di Brunei Darussalam. Diaspora Indonesia di Brunei yang tergabung dalam Organisasi Persatuan Masyarakat Indonesia (PERMAI).
6. China 11-15 September 2018
Dasar Kegiatan:
Surat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing nomor 1292/UM/K/08/18/09 tanggal 14 Agustus 2018. Kemudian, surat Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Nomor 55/PEN/SD/2/2018. Surat tertanggal 14 Februari 2018 itu, perihal Undangan Partisipasi City of Charm pada 15th China ASEAN Expo (CAEXPO) 2018 tanggal 12-15 September 2018. Nanning-Guangxi, RRT, Kementerian Perdagangan beserta KBRI Beijing dan KJRI Guangzhou akan kembali berpartisipasi pada 15th China ASEAN Expo (CAEXPO) 2018 tanggal 12 s/d 15 September 2018 di Nanning, Provinsi Guangxi.
Kegiatan:
a. The 15th China-ASEAN Expo (CAEXPO) 2018. Dihadiri oleh seluruh delegasi peserta The 15th China- ASEAN Expo (CAEXPO) 2018. Dia ntaranya negara Kamboja, Brunei Darussalam, Malaysia, Thaialand, Singapora, Philipina, Tanzania, Indonesia, RRT, dan lain-lain. Keikutsertaan Indonesia pada ajang ini akan menempati 2 paviliun "City of Charm" dan "Paviliun Produk". Dengan peserta dari berbagai negara yang berpartisipasi diacara ini akan dimanfaatkan dengan maksimal sebagai ajang promosi potensi Sumatera Barat di dunia internasional.
Minat Investasi:
Mr. Guo Wandong, perusahaan Anhui International Hui-Merchants Association berminat di renewable energy untuk pembangunan di pembangkit listrik tenaga surya.
Tindak Lanjut:
Permintaan data dan informasi dari daerah potensi energi, Di antaranya Kota Padang Panjang, yang akan menyiapkan detail project dari minat investasi tersebut.
b. Pertemuan bisnis “Indonesian Forum Opportunities“, Nanning, Guangxi, RRT. Dalam Forum bisnis CAEXPO 2018 dihadiri oleh kalangan pengusaha RRT dan negara asia lainnya. Turut hadir dalam Forum Bisnis ini Duta Besar RRT untuk negara Indonesia. Sektor pariwisata dan renewable energy juga menjadi topik utama. untuk pariwisata Sumatera Barat menawarkan pembangunan resort, perhotelan, MICE dan infrastruktur pendukung wisata lainnya.
Minat Investasi:
Di sektor pariwisata, terutama di kawasan Malibo Anai dan Kawasan Mandeh.
Tindak Lanjut:
Kunjungan lapangan oleh investor pada Januari 2019.
c. Pertemuan dengan para pengusaha Hongkong dan Beijing, dalam lawatan delegasi Sumatera Barat pada The 15 th China - Asean Expo (CAEXPO) 2018, di Nanning, Guangxi, RRT. Dilanjutkan dengan pemaparan peluang Investasi di Sumatera Barat. Perusahaan China Energy Enginering Group (CEDC). China Energy Engineering Corporation atau Energy China adalah konglomerat energi milik negara Cina, dengan kantor pusat di Distrik Chaoyang, Beijing.
Minat Investasi:
Di sektor renewable energi, pertambangan dan pariwisata.
Tindak Lanjut:
Kunjungan ke Sumatera Barat untuk melihat langsung potensi yang ditawarkan dan kemungkinan kerjasama lainnya pada tahun 2019.
7. Australia 24-27 September 2018
Kegiatan:
a. Indonesia-Australia Business Summit (IABS) 2018. sebelumnya disebut sebagai Indonesia Fair. Digagas oleh Dubes RI Untuk Australia Kristiarto Legowo dan Kepala BKPM RI Thomas Lembong. Dihadiri ratusan pengusaha Australia dan pengusaha Indonesia yang ada di Australia. Sumbar menawarkan investasi disektor pariwisata, energi baru dan terbarukan, perikanan dan pertambangan. Sumbar mengajak pengusaha Australia dan pengusaha Indonesia yang ada di Australia untuk berinvestasi di Sumbar.
Minat Investasi:
One on one meeting bersama pengusaha asal Australia dalam Forum Indonesia Australia Business Summit (IABS) 2018 dengan Adrian Kennedy direktur Hiddensouk Australia. Dalam meeting dibicarakan tentang kebutuhan tenaga kerja dibidang industri untuk tenaga montir, dan perawat di Australia.
Tindak Lanjut:
Peluang kerjasama ini akan segera ditindak lanjuti melalui KBRI Indonesia di Canberra yang akan di koordinasikan melalui Biro Kerjasama Pemprov. Sumbar.
8. Roma 17-24 Oktober 2018
Dasar Kegiatan:
Merujuk berita biasa dari Duta Besar RI di Roma Nomor B-00350/ROMA/180918 tanggal 18 September 2018. Surat ini perihal Usulan acara kunjungan Gubernur Provinsi Sumbar ke Italia dan Malta Bulan Oktober 2018.
Kegiatan:
a. Delegasi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Dubes RI untuk Roma menghadiri temu bisnis Konfederasi Industi Italia di Confidustria. Pada temu bisnis ini di bahas peluang Investasi dan perdagangan, meliputi Agroindustri yang diantaranya kopi, coklat, rempah dll. Dalam paparan tersebut disektor Pariwisata di ekspose tentang peluang investasi di Kepulauan Mentawai, Gunung Padang,Mandeh dan potensi lainnya.
b. Temu Bisnis pada Festival Eurochocolate. Eurochocolate merupakan salah satu festival dan pameran coklat di Eropa yang terdiri dari pameran coklat, festival budaya, business summit di Perugia yang berlangsung pada tanggal 19-28 Oktober 2018. Pada kegiatan Temu Bisnis ini Gubernur Sumatera Barat sebagai special guest menyampaikan paparan tentang potensi dan prospek coklat di Sumatera Barat. Pada kegiatan ini Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga membawa beberapa produk dan hasil perkebunan. Seperti coklat dari Kabupaten padang pariaman dan kopi dari Kabupaten Agam.
Minat Investasi:
Dari kegiatan ini, adanya rencana peninjauan pengembangan proyek percontohan dari Silvio Bonomelli, Presiden Caffte, Kepala Penelitian dan Pengembangan yang telah dilakukan di Kosta Rika, Equador, Peru dan Honduras. Melakukan studi pendahuluan dalam rangka meninjau potensi pembangunan pabrik di Sumatera Barat dengan memanfaatkan sumberdaya dari Swiss.
Tindak Lanjut:
Persiapan project detail dari Kabupaten Padang Pariaman dengan produk hasil olahan di Malibo Anai dan sentra produk coklat di Kota Payakumbuh. Akumulasi data ini akan dihimpun dan disampaikan kembali kepada investor yang berminat.
9. Milan 3-9 Desember 2018
Dasar Kegiatan:
surat undangan L’artigiano in Fiera tanggal 14 Mei 2018 perihal Supporting artisans and small enterprises since 1995. Kemudian surat dari kedutaan RI di Roma nomor 036/Srt/Atdag.Roma/7/2018 tanggal 25 Juli 2018 perihal Penyelenggaraan Pameran Dagang L’Artigiano in Fiera 2018 di Milan.
Kegiatan:
a. Kegiatan pameran dagang L’Arttigiano in Fiera 2018 dimanfaatkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Ranah Minangkabau. Di kesempatan ini delegasi Sumbar menawarkan sektor energi baru terbarukan. Juga ditawarkan Mikro Hydro yang potensinya lebih kurang 1.600 MW, dan Geothermal 1.200 MW, selain itu juga terbuka peluang ekspor Randang dan kuliner khas Sumbar ke Italia.
b. Kunjungan ke Windfarm (sumber energy angin). Sumbar melakukan pertemuan dan berdiskusi terkait energi listrik alternatif dari sampah rumah dan dari tenaga angin bagi daerah yang tidak terpasok aliran listrik dan kawasan pulau kecil. Sumbar menjajaki kemungkinan dengan menggali informasi sebanyak-banyaknya dengan tenaga ahli energi terbarukan di italia. Penjajakan tentang kerjasama energi terbarukan bersama perusahaan ENTS (Entaglement Technology Search). ENTS adalah sebuah perusahaan Internasional yang berkantor di Trento Italia yang bergerak dibidang Wind Energy, Hydrokinetic Energy, Preventive Maintenance dan MCU System Embedded.
Minat Investasi:
Pihak ENTS tertarik untuk menanamkan investasinya ke Sumbar. Mereka telah berpengalaman dalam memanfaatkan energi angin sebagai energi alternatif pembangkit listrik. Topografi di Trento ini relatif hampir sama atau mirip dengan wilayah Sumbar yang berbukit-bukit dan pegunungan. Topografi seperti ini sangat potensial menciptakan angin untuk pembangkit listrik.
c. Pertemuan dengan agensi perdangangan italia ( ITA ) Italian Trade Agency) di Milan, Italia. Dalam pertemuan ini Delegasi Sumatera Barat didampingi oleh ITPC Milan ibu Reni dan Kepala Pusat Fasilitasi Kerjasama Kementrian Dalam Negeri Bapak Nelson Simanjuntak. Pemprov Sumatera Barat menawarkan kerjasama perdagangan terkait produk produk unggulan Sumbar, diantaranya coklat, kopi, rempah yang telah siap ekspor ke Italia.
Minat Investasi:
Minat perdagangan di bahan baku dan hasil industri perdagangan Sumbar.
Tindak Lanjut:
Rencana kerjasama akan ditindaklanjuti dengan koordinasi antar SKPD untuk mendukung permintaan bahan baku dan hasil industri Sumbar yang difasilitasi oleh KBRI Roma.
(Osh/HM)