Langgam.id - Pemprov Sumbar menyampaikan usulan pembangunan jembatan layang fly over Panorama I Sitinjau Lauik sepanjang 2,6 kilometer ke pemerintah pusat.
Usulan tersebut disampaikan oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Wagub Audy Joinaldy saat menemui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di ruang kerja Menko Marves, Jakarta, Senin (15/3/2021).
Menurut Wagub Audy, pembangunan jembatan layang fly over Panorama I Sitinjau Lauik tersebut dilakukan karena jalan tersebut merupakan jalur padat logistik di lintas tengah Sumatera.
"Daerah Panorama 1 Sitinjau Lauik merupakan daerah rawan kecelakaan dengan radius tikung terlalu sempit, tanjakan dan turunan terlalu terjal dan curam, bahkan sering kendaraan bermotor lepas kendali (out of control) terutama angkutan berat, seperti truk," ujar Audy.
Ia menambahkan, bahwa saat ini masih dilakukan proses pemetaan. Pemetaan sudah dilakukan untuk jalur sepanjang 5,6 kilometer.
"Fly over ini nantinya berupa jembatan yang melewati kelokan-kelokan patah," kata Audy.
Baca juga: Luhut Ingin Danau Maninjau Jadi Wisata Prioritas, Jumlah Tambak Akan Dikurangi
Pada kesempatan itu, juga diusulkan untuk pembangunan Ekonomi Khusus Kepulauan (KEK) khusus percepatan infrastruktur trans Mentawai dan sarana lainnya di Kepulauan Mentawai serta progres strategis lainnya di Sumatera Barat. Audy mengungkapkan, bahwa semua perizinan sedang disiapkan.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi juga menyampaikan masalah percepatan pembangunan insfratruktur Sumbar melalui program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), padat karya.
Menurutnya, ada 6 potensi pengembangan wilayah dan percepatan pembangunan Sumbar yang dijelaskan, yaitu perbaikan insfrastruktur jalan dan jembatan, pembangunan irigasi dan normalisasi sungai, pengembangan kawasan food estate, pengadaan kapal antar pulau, kawasan ekonomi khusus dan sarana dan fasiltas kesehatan.
Mahyeldi mengungkapkan, sebelumnya pihak dari Kemenko Marves telah melakukan kunjungan lapangan ke Sumbar, diantaranya meningkatkan pelayanan pariwisata di Sumbar khususnya Mentawai. Pemerintah tengah merancang pembangunan Marina Center di Padang, termasuk jalan trans Mentawai, Bandara Rokot Sipora.
"Mentawai memiliki objek pariwisata kelas dunia, oleh sebab itu kita perlu bantuan dari Kemenko Marves untuk menyiapkan infrastruktur yang bagus supaya ketika turis mau berkunjung ke Mentawai itu mereka punya pelabuhan yang bagus," katanya.
Baca juga: Luhut Targetkan Infrastruktur untuk KEK Mentawai Selesai Sebelum 2024
Selain itu terang Mahyeldi, untuk membangkitkan kawasan pesisir di Sumbar, pemerintah melakukan pembangunan jalan penghubung dan infrastruktur sisi darat di Pelabuhan Teluk Tapang, di Pasaman Barat.
"Kita ingin membangun kawasan pesisir Sumbar ini supaya tidak terlalu tertinggal jauh dengan bagian lain. Yaitu dengan pembukaan jalan penghubung dari Bunga Tanjung hingga ke lokasi pelabuhan serta beberapa infrastruktur sisi darat di Pelabuhan Teluk Tapang itu sendiri," sebutnya.
Ia juga menjelaskan, progres pembangunan jalan yang telah dilakukan sampai saat ini yaitu pembukaan Trase jalan dari Pertigaan Bunga Tanjung hingga ke lokasi pelabuhan sepanjang 33,86 Km, pengaspalan sepanjang 7,7 Km, pengerasan jalan sepanjang 15,65 Km. Serta, pembangunan jembatan sebanyak 7 unit dari total 13 unit dengan 1 unit telah dilaksanakan di tahun 2020.
Mahyeldi juga mengusulkan yaitu jalan pelabuhan Teluk Tapang, penguatan tebing dan normalisasi Sungai Batang Sikabau, Batang Batahan terletak di Kabupaten Pasaman Barat. Kemudian normalisasi dan penguatan tebing Batang Tapan Pesisir Selatan dan rehabilitasi daerah irigasi Bandar Lawas Sirukam Kabupaten Solok
Mahyeldi mengharapkan kepada Menko Marves, agar usulan progres strategis tersebut dapat dapat ditampung dalam APBN. Hal ini untuk penunjang perekonomian di Sumbar dan pembangunan dapat dilaksanakan sesegera mungkin. (Rahmadi/yki)