Langgam.id - MTsN 4 Pasaman Barat melakukan penerimaan peserta didik baru pada 15-20 Maret 2021. Penerimaan peserta didik baru ini dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Tingginya animo calon peserta didik baru untuk mendaftar, membuat pihak sekolah harus membagi antara waktu pendaftaran dan ujian tes.
Hal ini dilakukan sebagai upaya menghindari kerumunan dan membatasi jumlah calon siswa baru dan orang tua yang datang ke loket pendaftaran.
"Kita menerapkan prokes ketat dan mengupayakan beberapa cara menghindari kerumunan," ujar Kepala MTsN 4 Pasaman Barat Syamsul Bayan, Senin (15/3/2021).
Syamsul Bayan menjelaskan, penerimaan peserta didik baru dimulai 15-20 Maret 2021. Pembagian waktu pendaftaran sesuai zonasi diantaranya, Nagari Lingkuang Aua 15 Maret, Nagari Aia Gadang 16 Maret, Nagari Aua Kuniang 17 Maret, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kinali, dan Sasak Ranah Pasisie 18 Maret, dan kecamatan lainnya atau luar daerah 19-20 Maret.
"Kuota kita sekitar 400 peserta didik baru dan jumlah calon siswa yang akan mendaftar diperkirakan mencapai seribu orang," ujarnya.
Ia mengungkapkan, sebelum dibukanya pendaftaran, sekolah sudah melakukan sosialisasi terlebih dahulu, dengan membagikan brosur ke sekolah yang berada di zonasi dan memberikan informasi di media sosoal.
Sosialisasi ini dilakukan terang Syamsul, agar semua calon siswa baru dan wali murid bisa memahami dan mendaftarkan sesuai jadwal dan ketentuan. Langkah lain, dengan menyediakan empat nomor kontak yang bisa dihubungi masyarakat, sehingga tidak perlu datang ke sekolah untuk sekedar mendapatkan informasi.
"Alhamdulillah, hari pertama ini, calon siswa dan wali murid kooperatif dan patuhi aturan," sebutnya.
Pantauan di lapangan, sejak senin pagi (15/3/2021), sejumlah panitia berjaga-jaga di depan gerbang sekolah untuk melakukan pemeriksaan suhu dan memastikan semua tamu menggunakan masker dan mencuci tangan.
Saat berada di meja pendaftaran, sekolah menambahkan jumlah loket dan meja untuk mengisi formulir, agar tidak terjadi kerumunan dan penumpukan banyak orang. Petugas juga berkeliling untuk memberikan edukasi dan mempercepat proses pendaftaran sesuai aturan.
Sementara itu salah seoarang orang tua calon siswa Safar mengapresiasi penerapan protokol kesehatan di sekolah tersebut. Pembatasan dan regulasi ini harus dipertahankan agar proses belajar mengajar (PBM) bisa berlanjut dan tidak menganggu dunia pendidikan. (ian/yki)