PalantaLanggam - Mengenalkan kekayaan alam dan budaya Minangkabau bisa dilakukan oleh siapa pun dengan cara apa pun. Bagi perantau Minang di Belanda, dan Eropa secara umum, ranah Minang disiarkan dalam bentuk seni dan bazar pelbagai produk di Event Plaza, Rijswik, Den Haag, Belanda, Sabtu (15/6) lalu.
Kegiatan bertemakan Minang Maimbau / Minangkabau Cultural Night ini diprakarsai oleh organisasi Minang Sakato Belanda yang dinahkodai oleh Anto Harmunanto. Untuk acara ini, Eri Guci didaulat menjadi ketua panitia.
Para perantau Minang yang bersebaran di Belanda, Perancis, Belgia, German, Luxemburg dan sekitarnya, juga turut membantu, selain meramaikan tentunya.
Acara ini sendiri dibuka oleh Duta Besar RI untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja, anggota DPD RI Emma Yohana, Duta Besar/Wakil Tetap RI untuk UNESCO Surya Rosa Putra, serta Direktur Eksekutif Minang Diaspora Network Global Burmalis Ilyas.
Ketua panitia Eri Guci menjelaskan acara dibuka dengan persembahan Tari Pasambahan dan dilanjutkan dengan pertunjukan berbagai tarian Minang dan tari daerah lainnya dari Indonesia yang dibawakan oleh Asri dan kawan-kawan dari Jakarta.
Randai dari perantau Minang Belanda juga turut meramaikan alek ini. Selain itu acara juga diisi dengan bazar kuliner dan kerajinan Minang.
Selain tarian, bazar kuliner dan pameran kerajinan Minang, acara juga diisi oleh fashion show busana adat minang koleksi Wulan Panyalai Chaniago dan Wiwid Sasmita. Tempat acara semakin terlihat megah dan meriah dengan adanya pelaminan yang juga dipersembahkan oleh Wulan Panyalai Chaniago.
Acara juga dihibur oleh penyanyi berdarah Minang Lane dan kelompok Band Euronesia serta the River yang mengiringi lagu-lagu minang dan nusantara yg mayoritas pemainnya urang minang. Selain itu acara juga dihibur oleh Rustam Rusdi yang sengaja didatangkan dari Padang untuk menghibur masyarakat minang se-Eropa
Duta Besar RI untuk Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan Minangkabau Cultural Night ini dan berharap agar kegiatan seperti ini bisa sering dilaksanakan dalam rangka melestarikan adat dan budaya minang.
Puja pun sangat mengagumi budaya minang.
Beliau mengaku masih ingat lagu-lagu legendaris minang seperti Ayam Den Lapeh oleh Elly Kasim serta Kampuang Nan Jauah Dimato.
"Beliau juga sangat mengagumi DNA orang minang yang suka merantau sampai ke luar negeri dan kagum dengan banyaknya tokoh-tokoh Pahlawan Nasional dan pejuang kemerdekaan yg berasal dari minang dan mengenyam pendidikan di Belanda seperti Bung Hatta, Sutan Syahrir dll," terang rilis yang dikirimkan oleh Burmalis Ilyas dari Minang Diaspora Network Global, kemarin.
Burmalis menambahkan, Puja sangat senang dengan Minang Sakato Belanda dan para perantau minang Belanda karena mempunyai kepedulian yang besar untuk melestarikan adat budaya minang serta melanjutkan DNA Minang sebagai bangsa perantau.
Burmalis sendiri mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada panitia yang dikomandani oleh ketua panitia Eri Guci, Ketua Minang Sakato Belanda Anto Harmunanto dan dibantu oleh Ajo Chudria, Wiwid Sasmita. Karena atas dedikasi mereka acara berjalan lancar dan sukses.
Menurut Burmalis Ilyas acara ini bisa merupakan pemanasan untuk acara pertemuan Minang sedunia (Minang Diaspora Network Global Forum) yang ke-4 yang insya Allah juga akan diadakan di Belanda tahun 2021.
Pertemuan Minang sedunia pertama kali dilaksanakan di Melbourne Australia pada September 2018 dan direncanakan akan kembali diadakan pada tahun 2019 di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Untuk pertemuan ke 3 di Padang, sekalian Pulang Basamo pada tahun 2020," kata Burmalis.
Burmalis mengapresiasi semangat dan perjuangan diaspora minang Belanda dalam melestarikan adat dan budaya minang.
Dia menyampaikan pesan Tan Sri Rais Yatim agar masyarakat minang di Eropa dan belahan bumi lainnya untuk mengajarkan anak cucunya berbahasa minang dan tidak lupa dengan identitas minangkabaunya.
Pada acara ini, Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI/Senator Sumbar, Emma Yohana juga ikut hadir untuk memberikan dukungan. Surya Rosa Putra selaku Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO yang berkedudukan di Paris, Perancis, yang juga putra Minang, dalam tugasnya saat ini sedang mempromosikan salah satu peninggalan sejarah di Sawah Lunto yaitu budaya tambang batubara Ombilin.
Acara Minang Maimbau / Minangkabau Cultural Night didukung oleh KBRI di Den Haag, Minang Diaspora Network, Pemko Sawah Lunto, Bank Nagari, BNI Belanda, Indojalito Peduli, Kripik Sherly. (Osh)