Langgam.id - Kepolisian akan menutup aktivitas pertambangan di Jorong Kapalo Koto, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar). Lokasi tambang emas itu telah menewaskan empat orang, akibat longsor di lobang tambang.
"Rencana kami akan melakukan penertiban setelah itu (pasca kecelakaan). Untuk yang punya dompeng juga akan kami periksa nanti," kata Kapolres Solok Selatan, AKBP Tedy Purnanto saat dihubungi langgam.id, Kamis (14/1/2021).
Tedy sebelumnya turut mencapai duka cita atas insiden kecelakaan tersebut. Dirinya akan segera memerintahkan jajaran polsek di wilayah kejadian untuk menindaklanjuti kasus kecelakaan ini.
"(Barang bukti yang disita) ya belum, kan harus ke sana, untuk ditindaklanjuti. Nanti kapolsek dan kasat serse yang menindaklanjuti. Yang penting rencananya lokasi tambang akan kami tutup," tegasnya.
Baca juga: 2 Penambang yang Tertimbun di Solok Selatan Ditemukan, Total Meninggal 4 Orang
Seperti diketahui, para penambang melakukan aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI). Terdapat sembilan orang penambang, lima orang di antaranya selamat dan empat orang lainnya ditemukan meninggal dunia karena tertimbun longsor.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengungkapkan, para penambang melakukan aktivitas pertambangan mengunakan dompeng.
"Masyarakat yang melakukan penambangan dengan menggunakan dompeng sebanyak sembilan orang," kata Satake Bayu.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (11/1/2021) sekitar pukul 19.00 WIB. Diketahui saat itu para penambang selesai bekerja dan akan keluar dari lobang tambang.
"Tiba-tiba dinding lobang longsor dan menimbun para pekerja, mengakibatkan empat orang tertimbun longsor dan lima orang selamat," tuturnya. (Irwanda/ABW)