Langgam.id - Rencana dimulainya sekolah tatap muka pada 2021 mendatang menjadi sorotan oleh DPR RI. Wakil Ketua Komisi Pendidikan DPR Abdul Fikri Faqih berpesan agar sekolah tatap muka tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan.
"Pembelajaran tatap muka harus hati-hati. Keselamatan jiwa itu nomor satu," kata Fikri dalam diskusi Catatan Akhir Tahun Pendidikan 2020, seperti dikutip dari laman Tempo.co, Minggu (27/12/2020).
Dia menyebut, Kemendikbut harus mencari solusi agar kelemahan pembelajaran daring bisa diatasi. Meski begitu, Fikri meminta agar keputusan membuka sekolah memperhatikan sejumlah hal.
Menurutnya sekolah tatap muka tidak hanya harus disetujui pemerintah daerah, tapi juga komite sekolah. Selain itu, sekolah tidak bisa memaksa anak untuk datang langsung mengikuti kegiatan belajar mengajar.
"Saya minta secara pribadi ini harus didengar semua pihak. Pemangku kepentingan pendidikan enggak boleh ditinggal karena masalah jiwa. Keselamatan dan kesehatan peserta didik, tenaga pendidik merupakan prioritas utama," ucapnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) memutuskan akan tetap menggunakan metode pembelajaran daring walaupun proses pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan pada awal 2021.
Keputusan ini disampaikan saat rapat Koordinasi Kepala SMA/SMK/SLB Negeri se-Sumbar dalam rangka persiapan pembelajaran Tatap Muka Semester Genap Tahun 2021 di gedung PGSD Universitas Negeri Padang, di Bukittinggi, Kamis (24/12/2020).
“Metode daring atau online harus dilakukan secara permanen, walaupun tidak ada lagi covid-19. Sehingga metode daring tetap menjadi sistem pembelajaran,” kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. (Tempo/ABW)