BEM Sumbar Bantah Demo Tolak Omnibus Law Dipicu Hoaks, Minta Presiden Terbitkan Perpu

BEM Sumbar Bantah Demo Tolak Omnibus Law Dipicu Hoaks, Minta Presiden Terbitkan Perpu

Konferensi pers BEM Sumatra Barat (Amalia/langgam.id)

Langgam.id - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumatra Barat (BEM SB) memberikan tanggapannya terkait pernyataan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yang menilai aksi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja dilatarbelakangi adanya disinformasi atau hoaks. Pernyataan itu sangat disayangkan oleh BEM SB.

"Kita sangat menyayangkan pernyataan Presiden Jokowi yang menyatakan bahwa adanya hoaks dan disinformasi," sebut Menko Pergerakan BEM KM Unand Iqshan Guciano Zulfikar saat melakukan konferensi pers BEM SB pada Rabu (14/10/2020).

Iqshan memaparkan ada sejumlah hal yang disorot BEM SB setelah aksi penolakan UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu. Pertama mereka menyayangkan pernyataan presiden Jokowi yang menyatakan bahwa adanya hoaks dan disinformasi.

"Pertama harusnya pemerintah menyampaikan secara detail poin-poin yang dikatakan merupakan hoaks," ucapnya.

Menurutnya, secara tidak langsung presiden menyatakan gagal dalam mengelola negara, karena negara yang memiliki seluruh instrument baik media, informasi,data, tetapi tidak mampu mengelola instrumen tersebut dengan baik,sehingga terjadi disinformasi dan hoaks di tengah masyarakat.

BEM SE juga mengecam pernyataan beberapa menteri khususnya Menko Perekonomian Airlangga Hartanto yang menyatakan gerakan penolakan UU Cipta Kerja di tunggangi dan dibayar. Mereka juga meminta elite politik dan pejabat negara fokus dalam menanggapi substansi dari tuntutan mahasiswa, buruh, dan masyarakat sipil terkait penolakan UU Ciptaker. Mereka juga meminta klarifikasi kepada DPW masing-masing partai terhadap pengesahan UU Ciptaker.

Di sisi lain, Mentri Sosial Politik BEM AKBP STIE KBP Ahmad Syarief Ayadi menegaskan, bahwa BEM SB akan fokus kepada gerakan yang menuntut presiden Jokowi mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang untuk membatalkan UU Cipta Kerja.

"Kita terus menuntut presiden mengeluarkan perpu. Arahnya kita fokus ke sana. Hanya melalui perpu, tidak melalui jalur JR," katanya.

Ia juga menyampaikan, bahwa BEM SB akan terus melakukan aksi pergerakan penolakan UU Cipta Kerja secara konsisten hingga tuntutan mereka didengarkan oleh pemerintah pusat.

"Sejauh ini, sudah delapan aksi yang kita lakukan. Artinya, kita masih konsisten terus melakukan penolakan dan masih melakukan penolakan-penolakn tersebut," katanya. (Yesi/Amalia/ABW)

Baca Juga

Ilustrasi Karhutla
BPBD Padamkan Karhutla 4 Hektar di Tanah Datar, Dekat Pemukiman
Pengadilan Negeri Padang memvonis mantan Kepala Wilayah BPN Sumbar Saiful tujuh tahun penjara dalam kasus korupsi lahan tol Sumbar. IST
Korupsi Lahan Tol Padang-Sicincin, Mantan Kepala BPN Sumbar Divonis 7 Tahun Penjara
Gunung Marapi kembali erupsi terjadi Selasa pagi 12 Agustus 2025, 08:39 WIB, dengan tinggi kolom abu ± 1.600 m
Gunung Marapi Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 1.600 M
Salah satu korban kekerasan anak dibawah umur dalam kasus perusakan rumah doa GKSI PAdang digendong oleh orang tuanya
Dua Anak Diduga Korban Perusakan Rumah Doa Masih Jalani Trauma Healing
Laga Persib Bandung vs Semen Padang berakhir 2-0 di Stadion Bandung Lautan Api Sabtu 09/08/2025.
Klasemen Super League Pekan Pertama, Semen Padang FC Posisi 17
Mayjen Arief Gajah Mada Resmi Jadi Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol, Berikut Profilnya
Mayjen Arief Gajah Mada Resmi Jadi Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol, Berikut Profilnya