Acaranya Dibubarkan, Cabup Solok Epyardi Asda Marahi Panwascam

Penjelasan Epyardi Asda Soal Pembubaran Pembagian Sembako dan Memarahi Petugas

Epyardi Asda, Mantan Anggota DPR RI (Foto: FB Epyardi Asda)

Langgam.id - Sebuah video yang tersebar memperlihatkan Calon Bupati Solok dari koalisi PAN dan Gerindra Epyardi Asda marah-marah kepada petugas Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) di Kabupaten Solok.

Dalam video tampak Epyardi berkumpul dalam sebuah rumah bersama puluhan orang sambil duduk di depan hidangan makan. Dia meneriakan yel-yel untuk meyakinkan pendukungnya bahwa mereka akan menang.

Seorang petugas Panwascam berdiri di depan pintu kemudian mengingatkan Epyardi bahwa di tempat itu dia tidak boleh kampanye, karena sesuai Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) kampanyenya dilakukan di tempat lain. Tempat itu hanya untuk makan siang.

Mendengar penjelasan petugas itu, Epyardi tidak terima. Ia protes dengan nada meninggi kepada petugas. Ia mengaku kepada petugas sudah punya STTP untuk semua tempat di wilayah nagari tersebut.

"Acara kita di semua nagari, jangan terlalu begini kalian, jangan saya sudah baik-baik kalian selalu meganggu acara saya, saya kampanye ada izin, terserah anda mau melaporkannya," katanya.

Dia melanjutkan, bahwa yang hadir disana semua merupakan timnya. Petugas menurutnya tidak berhak mengatur acaranya. Setelah itu petugas diam.

Baca juga: Ormas yang Segel Rumah Wabup Solok Suruhan Epyardi Asda, Dipicu Masalah Utang

Ketua Bawaslu Kabupaten Solok Afri Memori mengatakan kejadian dalam video terjadi di Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukik Sundi, Kabupaten Solok, Sabtu (10/10/2020). Hal itu terjadi karena di dalam STTP pasangan calon hanya berkampanye di satu titik di kawasan tersebut.

"Pasangan calon kampanye hanya di satu tempat, sementara di tempat kejadian rencana cuman makan siang tanpa orasi, kalau mau orasi maka di dalam STTP harusnya dibunyikan juga, berkampanye dibeberapa titik misalnya," katanya Senin (12/10/2020).

Saat di lokasi makan siang, tampak Epyardi berorasi. Panwascam melihat saat itu sudah terpenuhi definisi kampanye karena ada visi misi program yang disampaikan kepada masyarakat. Sehingga dihentikanlah oleh Panwascam.

"Maka setelah itu muncul tendensius dari pak Epyardi, tapi beberapa menit setelah itu mereka bubar, masalahnya sudah clear itu," katanya.

Di lokasi saat itu juga ada kepolisian yang ikut mengawasi bersama Panwascam. Kejadian saat itu makan siang pasangan calon bersama warga.

Diketahui Epyardi Asda merupakan  calon bupati berpasangan dengan Jon Firman Pandu sebagai calon wakil bupati. Mereka diusung oleh koalisi PAN dan Gerindra. (Rahadi/ABW)

Baca Juga

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) berhasil terperangkap dalam kandang jebak yang dipasang oleh Tim BKSDA Sumbar d
Sempat Buat Warga Khawatir, Akhirnya Harimau Sumatra Masuk Perangkap di Solok
Jumlah korban longsor tambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, bertambah.Berdasarkan data dari Basarnas Padang
Update Longsor Tambang Emas Ilegal Solok: Total 25 Orang, Meninggal 12
BPBD Kabupaten Solok, Sumatra Barat (Sumbar), meralat jumlah korban tertimbun longsoran di lokasi tambang emas ilegal adalah 22 orang
BPBD Solok Ralat Data Korban Longsor Tambang Emas Ilegal: Total 22 Orang, Meninggal 11
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Identitas Korban Meninggal dan Luka-luka di Tambang Emas Ilegal Solok
Bencana tanah longsor melanda bekas galian tambang emas di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok,
Kronologi Longsor Tambang Emas Ilegal di Solok
Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dan 25 orang lainnya masih tertimbun di lokasi tambang emas di Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti,
Tambang Emas Ilegal di Solok Ternyata Sudah Beberapa Kali Dirazia Polisi