Langgam.id - Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) akan mengumumkan hasil laporan investigasi kecelakaan tambang CV Tahiti Coal di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat (Sumbar) sore ini, Senin (21/9/2020). Hasil investigasi dilakukan selama sepekan untuk menyelidiki penyebab runtuhnya tambang yang menewaskan tiga orang pekerja.
Sebelumnya, investigasi dilakukan tim inspektorat tambang dari Kementerian ESDM. Rapat hasil laporan investigasi penyelidikan ini dilakukan Dinas ESDM Sumbar dengan kementerian pukul 15.00 WIB.
"Kami akan akan rapat dengan tim kementerian. Rapat masalah investigasi laporan. Jam 4 nanti hubungi lagi ya," kata Kepala Dinas ESDM Sumbar, Hery Martinus dihubungi langgam.id, Senin (21/9/2020).
Baca juga: Insiden Tambang di Sawahlunto Diselidiki, Dinas ESDM Sumbar: Bila Tak Layak, Ditutup
Hery menyebutkan, dalam rapat nantinya akan diambil keputusan apakah lubang tambang milik CV Tahiti Coal ditutup atau tetap beroperasi. Sebelumnya selama sepekan penyelidikan, aktivitas pertambangan di lokasi dihentikan.
"Hasil sementara memang ada korban (tiga orang). Kemudian nanti akan dilaporkan mereka, apakah direkomendasikan ditutup atau bagaimana, keputusan di dalam rapat," jelasnya.
Hery mengungkapkan lubang tambang milik CV Tahiti Coal berjumlah tiga lubang. Sementara lokasi kecelakaan berada di salah satu lubang. "Apakah direkomendasikan tutup untuk lubang di lokasi kecelakaan, nanti diputuskan dalam rapat," tuturnya.
Seperti diketahui, runtuhnya lubang tambang CV Tahiti Coal terjadi pada Sabtu (12/9/2020) sekitar pukul 05.00 WIB. Akibat kejadian ini, tiga orang pekerja dinyatakan meninggal dunia, sementara satu orang lainnya mengalami luka berat atau patah tulang.
Menurut Kasat Reskrim Polres Kota Sawahlunto, Iptu Roy Sinurat, kejadian bermula dari para pekerja lubang sif malam yang berjumlah 9 orang bekerja di dalam lubang THC 03 tunel A. Kedalaman lubang 150 meter di cabang dua dengan kedalaman 15 meter.
"Di dalam cabang dua tersebut ada empat pekerja berinisial B, A, Y, dan I. Pada saat bekerja di cabang dua itu, lubang tersebut ambruk dan mengakibatkan empat pekerja tertimpa reruntuhan," ujarnya.
Saat kejadian, kata Roy, pekerja berinisial B mengalami luka berat yaitu patah kaki. Sedangkan pekerja berinisial A, Y, dan I meninggal dunia tertimbun lubang tambang.
"Untuk pekerja B dan A bisa dievakuasi pada pukul 07.00 WIB, dan pekerja B sudah dirujuk ke rumah sakit di Padang. Sementara pekerja Y bisa dievakuasi sekitar pukul 17.15 WIB," ucapnya. (Irwanda/ABW)