Langgam.id- Pakar Komunikasi Politik Universitas Andalas (Unand) Najmuddin M Rasul menilai, pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani terkait Sumbar dan Pancasila, bakal merugikan pasangan calon yang diusungnya pada Pilgub Sumbar 2020.
"Kemungkinan berpengaruh terhadap paslon yang diusung PDIP di Sumbar," ujarnya kepada langgam.id.
Baca juga: Mulyadi-Ali Mukhni Kantongi Dukungan PDIP di Pilgub Sumbar
PDIP berkoalisi dengan Demokrat dan PAN mendukung Mulyadi dan Ali Mukhni. Saat pengumuman pasangan calon tersebut, Puan menyelipkan harapan agar Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila.
Selain itu, ucapan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut warga Sumbar tidak menyukai PDIP, juga menuai kritikan dari sejumlah warga Sumbar.
Najmuddin menilai, ucapan 2 tokoh PDPI itu malah akan menjadi boomerang bagi partai berlambang banteng tersebut. Warga Sumbar akan semakin tidak suka dengan PDIP.
Baca juga: Megawati Heran Masyarakat di Sumbar Belum Suka PDIP
"Pesan yang mereka sampaikan mencerminkan mereka kurang paham perilaku politik orang Minang. Kemudian memperdalam ketidaksukaan warga minang terhadap PDIP," ujarnya.
Harusnya, kata Najmuddin, tokoh politik menawarkan tujuan politik yang selaras dengan kepentingan warga Sumbar.
Baca juga: Penjelasan Ketua DPD PDIP Sumbar Soal Pernyataan Puan Maharani
Ia menilai, banyak narasi yang bisa dibuat PDPI untuk mendapatkan simpati masyarakat Sumbar. Misalnya, menarasikan masa lalu Soekarno bersama-sama dengan tokoh-tokoh Sumbar seperti Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, M Yamin dan lainnya dalam memperjuangkan Indonesia.
"Bisa juga dengan narasi kedekatan Megawati yang memiliki kakek berdarah Minang," ujarnya. (AE)