Langgam.id - Temuan kasus Covid-19 Sumatra Barat (Sumbar) melonjak tajam 40 kasus pada Jumat (31/7/2020). Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakulas Kedokteran (FK) Universitas Andalas Dokter Andani Eka Putra menyebutkan, temuan tersebut adalah 2,5 persen dari spesimen yang diperiksa dua labor di Sumbar.
"Ada kecenderungan peningkatan kasus di Sumbar, terbesar 40 kasus atau 2.5 persen dari total yang diperiksa. Walaupun masih dalam posisi terkendali (WHO menetapkan batas lebih kecil dari 5 persen), namun kita tetap waspada dan tetap tracing masif," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima Langgam.id.
Ia meminta masyarakat tak perlu cemas berlebihan, karena 95 persen adalah tanpa gejala dan ringan.
Kata Andani, penemuan kasus ini terjadi dari hasil tracing dan survailance. Jika tidak ditemukan akan menjadi lebih berbahaya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sumbar Melonjak, Jubir: Pasien Positif Bertambah 40 Orang
"Ini bukan gelombang kedua atau gelombang lainnya. Tapi bagian dari proses perkembangan virus yang terkait kejadian di luar Sumbar," ujarnya.
Andani mengatakan, sebagian besar kasus awal berasal dari luar provinsi, sepertiMedan, Jakarta, Surabaya, Palangkaraya dan lain-lain.
"Oleh sebab itu, perlu dukungan informasi dari wali nagari, lurah, RT, RW untuk infokan semua pendatang," kata Andani.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sumbar Melonjak 40 Hari Ini, Gubernur: Sebagian Besar dari Perantau
Ia menegaskan, perlu peningkatan pemahaman terkait protokol Covid-19 yang harus dirancang mulai dari grup kecil masyarakat, seperti nagari.
Kata dia, tak perlu saling menyalahkan, karena ini tanggung jawab bersama. Ia mengajak untuk berlomba membuat sesuatu yang nyata dan kongkrit utk pengendalian Covid-19.
"Salah satunya mencari solusi agar masyarakat patuh protokol covid," ujarnya.
Sumber penularan utama Covid-19, menurutnya, adalah dalam keluarga. Sehingga jika sayang keluarga, patuhi protokol covid saat di luar.
"Pola penularan lain saat makan bersama dengan teman di kantor dan tempat lainnya.
Menurutnya, Covid-19 di Sumbar saat ini masih terkendali. esting rate atau jumlah warga yang telah ikuti tes swab dengan PCR sudah 1.2 persen dari jumlah penduduk.
Sedangkan positivity rate 1.4 persen dan kasus berat dirawat kurang dari 5 persen. Namun, kata dia, tidak ada jaminan ini akan bertahan terus.
"Mari kita kembangkan edukasi, tracing, testing, isolasi dan treatment," katanya. (SRP/SS)