Langgam.id - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mencatat terjadinya penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 40 orang. Sehingga kasus positif melonjak menjadi total 947 kasus hingga Jumat (31/07/2020) pukul 03.00 WIB.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan penambahan 40 orang tersebut sebagian besar berasal dari para perantau yang pulang kampung.
Mereka datang dari Kalimantan, Jakarta, dan ada dari provinsi sekitar Sumbar. Penambahan juga terkait momen Idul Adha.
"Tapi insya Allah kita tetap melaksanakan tracking yang maksima. Kita tetap masih bisa mengandalikannya," katanya di Kantor Gubernur Sumbar, Jumat (31/7/2020).
Hal yang paling penting menurutnya adalah tetap bisa melakukan testing dan tracking yang maksimal. Penambahan adalah hal yang tidak bisa dihindari, bahkan bisa bisa lebih dari 40 orang, sebab obatnya dan antivirus belum ada tetapi masyarakat sudah banyak bepergian.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sumbar Melonjak, Jubir: Pasien Positif Bertambah 40 Orang
Masyarakat sudah pergi keluar bekerja, masyarakat dari luar datang dan itu tidak bisa dicegah. Akibatnya kemungkinan terpapar virus terjadi dan ada penambahan yang tertular. "Mudah-mudahan kita tetap mengendalikan walau bertambah banyak, buktinya testing dan tracking kita lakukan masif, sehingga semua tercover. Insya Allah terisolasi dan dua sampai tiga minggu putus rantai penularan," katanya.
Pemerintah menurutnya sudah sangat sering mengingatkan agar masyarakat mengikuti protokol kesehatan. Dari Permenhub juga telah diwajibkan adanya rapid tes dan surat keterangan sehat. Kalau itu semua dilakukan ia yakin tidak akan ada yang terdampak, apalagi kalau dilakukan tes swab. "Saya ingatkan lagi perantau yang pulang ikut protokol kesehatan, itu wajib. Kalau bisa ikuti te swab," ujarnya.
Penularan terjadi karena terbukanya transportasi. Penambahan banyak terjadi dalam tiga hari belakangan. Namun hal itu masih dapat dikendalikan karena banyak pasien yang ketahuan. "Nambah itu tidak masalah, yang masalah itu kita tidak bisa tracking, tidak ketahuan siapa yang terkena," katanya. (Rahmadi/SS)