Soal Anak Aniaya Ibu Gara-gara Uang KIP di Padang Panjang, Polisi: Sudah Dua Kali

Anak Aniaya Ibu Gara-gara Uang KIP

Ilustrasi penganiayaan (Pixabay)

Langgam.id - Seorang anak berinisial FR (18) di Kota Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar) melakukan tindakan penganiayaan terhadap ibu kandungnya, lantaran ingin menguasai uang bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP). FR merupakan pelajar SMKN 2 Padang Panjang.

Baca juga: Lantaran Kartu Indonesia Pintar, Pelajar di Padang Panjang Aniaya Ibu Kandung

Tindakan penganiayaan yang dilakukan FR membuat hidung orang tuanya mengeluarkan darah. Si ibu tidak ingin membuat laporan atas kejadian ini. Namun, dia ingin anaknya tetap diberi efek jera untuk ditahan beberapa hari.

Hanya saja, pihak kepolisian tidak bisa melakukan upaya penahanan tanpa laporan resmi. Sehingga, melalui surat pernyataan FR hanya wajib lapor dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Menurut Kapolsek Kota Padang Panjang AKP Pamuji, pihak sekolah telah dimintai keterangan dan mengaku cukup kaget dengan peristiwa tersebut. Sebab, selama ini sikap FR tidak ada bedanya dengan siswa pada umumnya.

"Anak ini cukup berprestasi, makanya terpilih dalam bantuan KIP. Kepala sekolah kaget, di sekolah dia biasa saja. Kelakuan di sekolah biasa saja," ujar Pamuji dihubungi langgam.id, Kamis (23/7/2020).

Ia menyebutkan, pihak sekolah telah memutuskan akan memberikan pembinaan terhadap FR. Sebab dari informasi yang didapat, tindakan pemukulan itu juga pernah dilakukannya sebelumnya.

"Ini sudah kedua kalinya melakukan, yang pertama masalah lain tapi tetap soal uang. Kalau ada terjadi lagi, kami tindak, karena sudah buat surat pernyataan sebelumnya. Walaupun tida dilaporkan nanti kami tindak," tegasnya.

Bantuan KIP itu berjumlah Rp1 juta. FR bersama orang tuanya saat di sekolah telah membayar keperluan sekolah anak sebanyak Rp200 ribu. Sisanya Rp800 ribu itu ingin dipegang oleh si anak namun tida diberikan oleh orang tuanya.

"korban mengatakan kepada si anak, biar ibu yang pegang, anak ini tidak terima lalu dipukul orang tuanya. Namanya anak laki-laki, orang tuanya cukup berumur, kena hidung. Hidung ini kan ada tulang rawan sehingga berdarah," katanya.

"Setelah kami minta keterangan, ternyata uang hanya khusus pembayaran kebutuhan sekolah. Jadi tidak boleh digunakan untuk kebutuhan pokok makanan dan lainnya. Kami juga berikan pemahaman kepada si ibu," tuturnya. (Irwanda/ICA)

Baca Juga

Bupati Tanah Datar Eka Putra mengungkap adanya dampak kerusakan di wilayahnya akibat gempa bermagnitudo 4,8 yang berpusat di Padang Panjang
Bupati Tanah Datar: 1 Rumah dan 1 Warung Rusak Ringan Dampak Gempa M 4,8
Tiga kali gempa beruntun terjadi di Sumatra Barat pada Jumat (2/5/2025). Dua kali mengguncang Padang Panjang dan satu kali terjadi
Gempa M 4,8 Guncang Padang Panjang, BMKG: Akibat Adanya Aktifitas Sesar Sianok
Gempa dengan magnitudo 4,8 mengguncang Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar), Jumat (2/5/2025) pukul 14.07 WIB. BMKG
2 Kali Gempa Beruntun Guncang Padang Panjang Jumat Siang
Gempa M 4,6 Guncang Padang Panjang, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Gempa M 4,6 Guncang Padang Panjang, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Sebanyak 130 calon anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Padang Panjang mengikuti seleksi tahap akhir
130 Calon Paskibraka Padang Panjang Ikuti Seleksi Tahap Akhir
Padang Panjang Terapkan One Way Mulai Besok
Padang Panjang Terapkan One Way Mulai Besok