Langgam.id - Sepekan terakhir, kurva kasus terkonfirmasi Covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) pada situs resmi gugus tugas provinsi corona.sumbarprov.go.id, terpantau lebih landai dibanding pekan-pekan sebelumnya. Hal tersebut seiring dengan kecenderungan menurunnya pertambahan kasus positif corona di Sumbar sebagaimana diumumkan pemerintah provinsi setiap hari.
Tujuh hari terakhir, misalnya, kasus yang baru terkonfirmasi adalah sebanyak 64 orang. Penambahan itu, pada 27 Mei 2020 sebanyak 27 kasus dan 28 Mei dengan 4 kasus. Lalu, 29 Mei tanpa tambahan kasus baru. Kemudian, pada 30 Mei bertambah 11 kasus, 31 Mei dengan 15 kasus dan 1 Juni kembali tanpa kasus. Dijumlahkan dengan 7 kasus baru pada Selasa (2/6/2020) hari ini, total selama sepekan ini adalah 64 kasus baru.
Baca Juga: Bertambah 7 Positif dari 1.102 Sampel, Total Kasus Covid-19 Sumbar Jadi 574 Orang
Bila dibandingkan dengan tujuh hari sebelumnya, jumlah ini jauh menurun. Pada 20 Mei sebanyak 8 kasus, lalu 21 Mei juga 8 kasus, 22 Mei 2020 sejumlah 2 kasus, 23 Mei dengan 5 kasus, 24 Mei melonjak 35 kasus, pada 25 Mei tanpa kasus dan 26 Mei kembali naik 32 kasus. Total jumlah terkonfirmasi selama 7 hari sebelum pekan ini adalah 90 kasus. Itu artinya terjadi penurunan sekitar 29 persen dari 90 ke 64 kasus.
Jumlah pekan sebelumnya lagi juga lebih tinggi. Pada 13 Mei 2020 ada 20 kasus baru, lalu 14 Mei bertambah 32 dan pada 15 Mei dengan 22 kasus baru. Kemudian, pada 16 Mei sejumlah 3 kasus, 17 Mei dengan 12 kasus, 18 Mei bertambah 1 kasus dan 19 Mei sebanyak 11 kasus baru. Total sepekan ini adalah 101 kasus. Lebih tinggi dibanding pekan berikutnya, termasuk sepekan terakhir.
Meski kasus positif turun, pemeriksaan sampel swab masih terbilang tinggi. Kepala Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Unand Andani Eka Putra mengatakan, selama sepekan terakhir, pihaknya memeriksa 4.500-5.000 sampel. Itu artinya, 64 temuan kasus positif itu, hanya 1,42 - 1,28 persen dari total sampel yang diperiksa.
"Itu (tracing OTG) sudah bagus. Kasus positif dari pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit sudah tidak banyak kita temukan sejak dua pekan lalu," katanya.
Namun, menurut Andani, yang lebih penting adalah menurunnya kasus positif Covid-19 pada pasien dalam pengawasan (PDP). "Saya melihat menurunnya kurva kasus itu dari berkurangnya kasus positif dari PDP itu," ujarnya, saat dihubungi langgam.id, Selasa (2/6/2020).
Ia mengatakan, kasus covid-19 yang terus berkembang di antaranya klaster Pasar Raya dan Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Sijunjung. Namun apabila dua klaster ini dapat diatasi kondisi di Sumbar akan semakin membaik.
"Klaster Pegambiran tidak ada masalah lagi. Untuk Pasar Raya ini karena luas sekali, mobilitas orang tinggi, itu menjadi masalah. Mereka juga tinggal di Pasar Raya, rumah tersebar," katanya.
Ia mengungkapkan khusus di Pasar Raya fase infeksi sangat panjang, sehingga harus segera dapat diatasi. Uji tes swab 1.000 orang yang dilakukan Dinas Perdagangan Kota Padang tidak menjamin klaster Pasar Raya aman.
"Pasar Raya untuk toko jumlah 2.000, berarti dengan pegawai bisa 10.000 belum masuk keluarga. Bayangkan banyaknya. Langkahnya, menurut saya menyelesaikan masalah Pasar Raya ini dengan cepat," tuturnya.
Seperti diketahui, total kasus postif covid-19 di Sumbar terhitung Selasa (2/6/2020) pagi sebanyak 574 orang. Jumlah ini, sudah termasuk mereka yang telah dinyatakan sembuh. (Irwanda/SS)