Langgam.id - Jemaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumatra Barat (Sumbar), khususnya Kota Padang, berduka. Salah satu imamnya bernama Syafri Malin Mudo, meninggal dunia pada Sabtu (30/5/2020).
Syafri Malin Mudo yang biasa dipanggil Buya Peri menghembuskan nafas terakhirnya di Surau Baitul Makmur, Kecamatan Pauh, Kota Padang yang menjadi tempat tinggalnya, sekitar pukul 10.30 WIB.
Menurut Sekretaris Tarekat Naqsyabandiyah, Edizon Refindo, Buya Peri memang mengalami kondisi kurang sehat sejak bulan ramadan. Selama itu, almarhum hanya dirawat di suraunya dan tidak dibawa ke rumah sakit.
"Beliau hanya sakit-sakit ringan saja, sejak bulan puasa kemarin. Beliau jadi Imam Naqsabandiyah sudah lama, sejak tahun 1980-an," kata Edizon dihubungi langgam.id, Minggu (31/5/2020).
Almarhum meninggalkan seorang istri dan empat orang anak. Rencananya, proses pemakaman akan berlangsung sebelum salat zuhur.
"Hari ini dimakamkam di pemakaman keluarga kawasan Limau Manis. Beliau asli Pauh, itu tanah beliau surau tersebut," ujarnya.
Pasca meninggalnya Buya Peri, kata Edizon, para pengurus Naqsabandiyah akan bermusyawarah mencari pengganti beliau. Untuk saat ini, pihaknya fokus ke proses pemakaman terlebih dahulu.
"Nanti kami bicarakan lagi. Kami masih memikirkan bagaimana dan siapa penerus almarhum," tuturnya. (Irwanda/ICA)