Langgam.id - Bila kebijakan "new normal" atau tatanan baru diterapkan di Sumatra Barat (Sumbar), Kepolisian Daerah (Polda) siap mendukungnya. Polda menyiapkan 6.000 personel untuk mengawal kebijakan tersebut.
“Kami (Polda Sumbar) tentu sangat mendukung kegiatan (new normal) tersebut. Karena kegiatan ekonomi harus berjalan,” ujar Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto, Selasa (26/5/2020), sebagaimana dilansir tribratanews di situs resmi Polri.
Kapolda mengatakan, sebanyak 6.000 personel kepolisian di Sumbar siap mengawal skenario itu. Saat ini, dua pertiga personel sudah dikerahkan sejak operasi Ketupat dan Operasi Aman Nusa II.
“Operasi Ketupat untuk pengamanan Ramadhan dan Idul Fitri. Sementara Operasi Aman Nusa yang juga mengawal penanganan Covid-19,” katanya.
Kapolda Sumbar menambahkan, pengawalan polisi saat penerapan skenario New Normal nantinya untuk menegaskan kepada masyarakat, agar kembali mematuhi aturan protokol kesehatan, termasuk mematuhi maklumat Kapolri untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Iya, nanti kami akan tegaskan kepada masyarakat agar kembali mematuhi protokol kesehatan dan juga maklumat Kapolri,” tambahnya.
Dalam penerapan new normal nantinya, para pelaku usaha akan diberi keleluasaan melakukan aktivitas, termasuk keluar masuk Sumbar dan bergerak antar Kota dan Kabupaten. Nantinya, kepolisian mendata para pelaku usaha di setiap posko.
“Jadi akan ada pengecualian kepada mereka keluar masuk karena ada aktivitas dan kegiatan perekonomian. Supaya ekonomi kita terus berjalan,” ujar Irjen Pol Toni.
Sebelumnya, pemerintah pusat berencana menerapkan skenario "new normal" di 4 Provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo. (*/SS)