Langgam.id- Dosen sejarah IAIN Bukittinggi Deddy Arsya menerbitkan buku tentang potret kehidupan beragama, yang disajikan secara karikatural. Buku itu berjudul Ustad x & Simalanca: Lelucon2x. Pahit Menunggu Berbuka.
"Terinspirasi dari realitas sosial beragama saat ini. Seolah-olah umat Islam kita ini tidak punya selera humor dan terkesan tegang," ujar Deddy yang dikenal sebagai sastrawan, Jumat (24/04/2020).
Buku yang diterbitkan Jualan Buku Sastra (JBS) ini berisikan sejumlah cerita terkait Ustad x dan Simalanca, seorang tokoh karikatural dari Minangkabau, seperti tokoh Kabayan dari Sunda, atau Abu Nawas.
Owner Penerbit JBS Indrian Koto mengatakan, cerita dalam buku ini, merupakan refleksi perilaku beragama dan kebiasaan masyarakat, yang hidup dalam gunjing dan cemooh.
Deddy, katanya, menjadikan beragam peristiwa sosial sebagai bahan leluconnya. Dia tidak sedang mengolok-olok tetapi justru mengajak kita berpikir dan berefleksi.
"Simalanca hadir sebagai representasi "suara lain" dari memandang segala persoalan. Boleh sepakat dan boleh tidak. Namanya juga lelucon," ujarnya
Kata Indrian, buku dengan 80 halaman ini hadir untuk menjadi kudapan rohani dan pikiran selama puasa. Buku ini dijual Rp 50 ribu.
Deddy diketahui berasal dari Bayang. Pesisir Selatan. Pria berusia 32 tahun itu sudah banyak menulis sajak, cerpen, cerita anak, tinjauan buku dan film, esai sejarah dan seni.
Ia juga dikenal produktif menerbitkan buku. Di antaranya buku puisi Odong-odong Fort de Kock pada 2013, kumpulan bukuk cerpen Rajah Syamsudin Panabuh Dulang pada 2018 dan buku cerpen Rajab Syamsudin Penabuh Dulang pada 2017.
Kemudian buku penelitian Mendisiplinkan Kawula Jajahan pada 2017, kumpulan puisi Penyair Revolusioner pada 2017, esai sastra dan sejarah bertajuk Celana Pendek dan Cerita Pendek pada 2018 dan buku puisi Khotbah Si Bisu pada 2019. (SRP)