Langgam.id - Signifikannya kenaikan angka positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19) di Kota Padang dinilai kerena Pemerintah Kota (Pemko) bergerak cepat dalam menangani setiap kasus yang terjadi. Hal itu disampaikan Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah saat jumpa pers online Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) bersama awak media, Rabu (15/4/2020) malam.
Menurut Mahyeldi, selama ini Pemko Padang selalu tanggap dan bergerak cepat dalam penelusuran. Hasil yang telah ditelusuri dan setiap orang yang diduga terpapar corona juga dengan cepat dilakukan pemeriksaan.
“Memang kami cepat melakukan tracking, hasilnyapun cepat dilakukan uji swab. Sehingga, cepat mengetahui hasil positif atau negatif. Kami tidak berlama-lama, dengan cepat seperti ini, maka kami juga akan cepat menyikapinya,” ujar Mahyeldi.
Dengan adanya pergerakan cepat, Mahyeldi menilai juga akan semakin cepat memutus rantai penyebaran Virus Corona di Kota Padang. Apalagi, saat ini penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga akan diusulkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar ke Menteri Kesehatan.
Bahkan, kata Mahyeldi, pihaknya juga telah mengambil kebijakan untuk memperpanjang masa proses belajar di rumah. “Sudah diperpanjang hingga 23 April 2020,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, diketahui sebelumnya, menurut Mahyeldi, Pemko Padang juga telah menjalankan program untuk membantu warga terpapar Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Setiap orang akan diberikan bantuan berupa bahan makanan pokok yang dikirim melalui Dinas Sosial (Dinsos) dan diantarkan langsung ke rumah-rumah warga yang menjalani isolasi mandiri tersebut.
“Kami membantu keluarga (yang menjalani isolasi) tersebut dalam penyediaan bahan makanan untuk mereka, yang kami suplai ke tempatnya,” katanya.
Seperti diketahui, kasus corona di Kota Padang kian hari terus bertambah. Rabu 15 April 2020, terkonfirmasi positif 37 kasus dengan rincian negatif 12 orang, sembuh empat dan meninggal empat orang.
Kemudian, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 53 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 25 orang. Lalu, Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanayak 329 orang dan pelaku perjalanan dari area terjangkit (PTT) sebanyak 2.873 orang. (Irwanda/ZE)