Langgam.id - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansarullah mengatakan pasien umum yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rasidin akan segera dipindahkan. Hal ini berkaitan dengan diputuskan rumah sakit pelat merah itu sebagai rujukan khusus pasien covid-19.
Bahkan, spanduk tidak melayani pasien selain covid-19 juga telah dipasang di RSUD Rasidin. Mahyeldi mengungkapkan langkah pemindahan pasien umum tersebut masih dalam tahapan perencanaan.
"Pasien rawat inap dipindahkan ke rumah sakit lain yang berdekatan dengan RSUD tersebut. Kemudian pelaksanaan yang rencana ini butuh anggaran, masih dipersiapkan," katanya dalam jumpa pers online bersama wartawan yang diadakan IJTI Sumbar, Jumat (3/4/2020) malam.
Mahyeldi mengatakan dalam mempersiapkan RSUD Rasidin sebagai rujukan khusus covid-19, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sedikitnya dalam penanganan membutuhkan anggaran sekitar Rp20 miliar.
"Sudah secara bertahap persiapan, tidak kurang Rp20 miliar untuk melengkapi. Ini tidak seperti membalikkan telapak tangan. Proses dapat terlaksana, anggaran dibutuhkan tersedia," katanya.
Meskipun demikian, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan RSUD Rasidin telah mempersiapkan ruang isolasi. Bahkan telah ada dua pasien yang masuk untuk mendapatkan perawatan.
"Yang jelas sekarang ini, sudah dipersiapkan untuk isolasi. Butuhkan proses dan bertahap. Mudah-mudahan kita harap, pasien rawat inap mulai perbaikan sudah (boleh) pulang. Semuanya, masih dalam proses pelengkapan," tuturnya.
RSUD Rasidin saat ini memiliki 42 ruangan dengan 112 tempat tidur. Namun Mahyeldi tak menampik, RS itu membutuhkan tambahan tim medis. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil beserta pemerintah provinsi.
"Kami perlu penambahan tenaga, makanya minta dukungan provinsi. Tambah rekrutmen tenaga medis baru dan optimal tenaga yang ada. Seperti Dokter THT dan penyakit dalam juga berperan. Sudah kami optimalkan, maka dilakukan rekrutmen," katanya. (Irwanda/SS)