Masuk Zona Berbahaya, Pemkab Pessel Siapkan Relokasi Ratusan Warga di Kecamatan Bayang Utara

Masuk Zona Berbahaya, Pemkab Pessel Siapkan Relokasi Ratusan Warga di Kecamatan Bayang Utara

Batang Lembang di kawasan Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, meluap, Sabtu (23/11/2025), akibat hujan lebat sejak Sabtu (22/11/2025). Foto: Yose Hendra

Langgam.id — Ratusan jiwa warga di Kecamatan Bayang Utara kini berada dalam zona berbahaya akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda beberapa nagari di daerah tersebut.

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) bergerak cepat menyiapkan langkah relokasi demi keselamatan warga yang terdampak.

Wakil Bupati Pesisir Selatan, Risnaldi Ibrahim, mengungkapkan bahwa terdapat puluhan keluarga (KK) dan ratusan jiwa yang harus direlokasi akibat kondisi permukiman mereka yang tidak lagi aman dihuni.

Pemerintah memastikan relokasi ini menjadi prioritas utama mengingat kondisi lapangan yang tak lagi aman.

Di Nagari Limau Gadang, tanah mengalami retakan besar yang menyebabkan sejumlah rumah retak dan berada di ambang runtuh.

Kondisi tanah yang labil membuat kawasan ini masuk kategori zona merah longsor, sehingga berpotensi menimbulkan bencana susulan jika tidak segera dikosongkan.

Sementara itu, Nagari Pancuang Taba menghadapi kerusakan lebih parah. Rumah-rumah warga dihancurkan banjir, terseret arus deras dan mengalami kerusakan berat. Banyak bangunan tidak lagi tersisa atau dalam kondisi yang sama sekali tidak layak ditempati.

Plt Camat Bayang Utara, Darmadi, menyebutkan bahwa berdasarkan data sementara, terdapat 23 rumah terdampak di Pancuang Taba dan 10 rumah di Limau Gadang. Namun ia menegaskan bahwa angka ini berpotensi bertambah karena pendataan masih terus berlangsung.

“Pada Kamis (11/12/2025), warga akan kita evakuasi sementara ke UDKP dan rumah dinas Camat Bayang Utara. Ini langkah darurat untuk menjauhkan mereka dari ancaman longsor dan banjir susulan,” kata Darmadi.

Sebagai solusi jangka panjang, Pemkab Pesisir Selatan telah menyiapkan lokasi relokasi di Nagari Pulut-Pulut yang dinilai aman dan strategis.

Relokasi ini dilakukan berdasarkan rekomendasi BNPB dan Kementerian Perumahan dan Permukiman Rakyat RI, termasuk dukungan pembiayaan untuk pembangunan hunian baru bagi warga terdampak.

Wabup Risnaldi menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengawal proses pemulihan, mulai dari evakuasi, pendataan, hingga pembangunan hunian baru.

“Keselamatan masyarakat adalah prioritas kita. Pemerintah memastikan warga tinggal di tempat yang aman dan layak tanpa lagi dihantui risiko bencana,” ujarnya.

Pemkab Pesisir Selatan memastikan seluruh warga yang berada di zona rawan akan mendapatkan penanganan maksimal hingga kondisi kembali stabil dan hunian baru siap ditempati.

Baca Juga

Perangi Narkoba, Kesbangpol Pessel Sambangi SMKN 1 Tarusan
Perangi Narkoba, Kesbangpol Pessel Sambangi SMKN 1 Tarusan
Warning Kepala OPD, Bupati Pessel: Jangan Ada Program Naik di Jalan
Warning Kepala OPD, Bupati Pessel: Jangan Ada Program Naik di Jalan
Salah satu proyek pelabaran jalan nasional di Dharmasraya. (Sumber: langgam.id)
Sekda Pessel Minta Warga Bangun Rumah Jangan Terlalu Dekat ke Bibir Jalan
Hemat Biaya Produksi, Pemkab Pessel Ajak Masyarakat Gunakan Pupuk Organik
Hemat Biaya Produksi, Pemkab Pessel Ajak Masyarakat Gunakan Pupuk Organik
Pemko Padang Masukan Mitigasi Bencana dalam Masterplan Smart City 2025-2035
Pemko Padang Masukan Mitigasi Bencana dalam Masterplan Smart City 2025-2035
Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad Beri Dukungan Moril Warga Terdampak Bencana di Pasie Laweh
Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad Beri Dukungan Moril Warga Terdampak Bencana di Pasie Laweh