Langgam.id – Banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah Sumatra Barat dalam beberapa hari terakhir mulai berdampak serius terhadap ketersediaan bahan pokok, khususnya di Kota Padang.
Pantauan di Pasar Alai pada Jumat (28/11/2025), sejumlah pedagang dan warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan telur, cabai, serta sayur-mayur yang selama ini dipasok dari berbagai daerah di Sumbar.
Akibatnya, sejumlah harga bahan pokok melonjak. Kenaikan harga paling tajam terjadi pada cabai merah. Sebelumnya dijual dikisaran Rp50.000–Rp60.000 per kilogram, kini meroket hingga Rp180.000–Rp200.000 per kilogram. Di Pasar Alai, harga cabai bahkan sudah tembus Rp200.000 per kilogram sejak pagi.
Selain cabai, telur ayam juga mengalami kenaikan dan kelangkaan. Banyak kios sembako di kawasan Alai Parak Kopi kehabisan stok karena pasokan dari Payakumbuh terputus akibat banjir. Hingga Kamis kemarin, harga telur berada dikisaran Rp65.000 per papan, sebelumnya kisaran 45.000 hingga 50.000.
Sementara itu, pasokan sayur-mayur dari sentra produksi dataran tinggi seperti Alahan Panjang, Agam, dan sebagian Tanah Datar, ikut lumpuh. Sejumlah komoditas seperti wortel, kubis, selada, bawang merah, hingga lobak tidak masuk sama sekali ke Padang sejak dua hari terakhir.
Akses jalan ke Padang dari beberapa arah dilaporkan terhambat, bahkan Padang Tengah sempat disebut terisolasi akibat banjir bandang.
“Cabai merah, bawang merah, serta sayur-mayur seperti lobak dan selada naik sejak tadi pagi. Banyak yang kosong pula,” ujar Yusmarni, pedagang di Pasar Alai, Jumat (28/11/2025).
Ia berharap cuaca segera membaik agar distribusi antar daerah kembali lancar.
“Semoga barang cepat masuk lagi ke Padang. Kasihan masyarakat kalau semuanya naik dan susah dicari,” tuturnya. (*/y)




